Karya

Showing 10 of 49 Results

SERIBU CANDI SERIBU LUKA

Sore hari yang teduh di halaman Kerajaan Prambanan, di antara taman-taman kehijauan yang menjadi gurun subur, Roro Jonggrang mengusap rambutnya yang panjang, mendayu-dayu ditiup angin senja yang menari-nari. Terkadang ingatannya berseluncur pada kenangan masa kecil; kaki-kaki yang melangkah di rerumputan ini, tawa-tawa yang terkadang terlalu berisik. Baginya, tidak ada tempat terbaik selain di kerajaannya sendiri.

Sepucuk Pesan dari Hujan

Udara dingin malam ini terasa menusuk dengan cuaca tidak mendukung. Hal itu terekam jelas di netra indah milik seorang gadis yang sedang berjalan di antara banyaknya orang berlalu lalang. Kabut tebal seakan menjadi penghalang perjalanannya hingga kakinya berhenti pada sebuah bangunan klasik dengan interior kebarat-baratan. Dibukanya pintu bertuliskan open, semerbak aroma kopi mampu membuat siapa saja yang memasuki kafe tersebut merasa tenang. Merasakan ketenangan di kota yang tak pernah sepi. Aurora, salah satu pengunjung yang mencari ketenangan di kafe itu. Ia menghabiskan bercangkir-cangkir kopi untuk menemani sambil menyelesaikan bacaannya.