
SERIBU CANDI SERIBU LUKA
Sore hari yang teduh di halaman Kerajaan Prambanan, di antara taman-taman kehijauan yang menjadi gurun subur, Roro Jonggrang mengusap rambutnya yang panjang, mendayu-dayu ditiup angin senja yang menari-nari. Terkadang ingatannya berseluncur pada kenangan masa kecil; kaki-kaki yang melangkah di rerumputan ini, tawa-tawa yang terkadang terlalu berisik. Baginya, tidak ada tempat terbaik selain di kerajaannya sendiri.