SastraIndonesia

Showing 10 of 16 Results

SERIBU CANDI SERIBU LUKA

Sore hari yang teduh di halaman Kerajaan Prambanan, di antara taman-taman kehijauan yang menjadi gurun subur, Roro Jonggrang mengusap rambutnya yang panjang, mendayu-dayu ditiup angin senja yang menari-nari. Terkadang ingatannya berseluncur pada kenangan masa kecil; kaki-kaki yang melangkah di rerumputan ini, tawa-tawa yang terkadang terlalu berisik. Baginya, tidak ada tempat terbaik selain di kerajaannya sendiri.

 TIPS MENGATASI KEBIASAAN LUPA

Hai-hai, siapa nih yang sering lupa sama jadwal kegiatannya? Nah, sebaiknya kamu menghilangkan kebiasaan tersebut ya. Kenapa? Karena dapat mengganggu aktivitas sehari-hari kamu. Memang pelupa merupakan salah satu kebiasaan buruk yang pastinya pernah dialami setiap orang tapi eits jangan khawatir! Berikut ini solusi untuk mengatasi kebiasaan lupa kalian!

Empat Alasan Kenapa Kamu Harus Nonton Drama China The Legend of Shenli

Zhao Liying dan Lin Gengxin kembali beradu chemistry dalam drama terbaru mereka, yaitu The Legend of Shenli. Drama ini resmi tayang pada tanggal 18 Maret 2024 dengan total 39 episode. Drama ini sangat dinantikan oleh para pecinta drama China kolosal. Mereka ingin kembali melihat interaksi dan chemistry antara Zhao Liying dan Lin Gengxin, setelah  sukses beradu akting di drama Princess Agents di tahun 2017. Selain itu, drama ini juga sangat dinanti karena beberapa efek computer generated imagery (CGI) yang menakjubkan.

Penerbitan Antologi Puisi “Sastra Merayu: Mawar Merah Untuk Kekasihku” oleh Ananda Aditya Firdaus, Mahasiswa Sastra Indonesia USD 

Ananda Aditya Firdaus, mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia di Universitas Sanata Dharma (USD), menerbitkan buku antologi puisi pertamanya pada akhir tahun 2023 lalu, berjudul Sastra Merayu: Mawar Merah Untuk Kekasihku. Dalam buku pertamanya, Nanda, begitu ia kerap disapa, ingin menyampaikan sudut pandang pribadinya terhadap peristiwa-peristiwa objektif.

SOSOK DI JENDELA

Aku ingat sebuah pengalaman yang membuatku tidak nyaman dengan kegelapan sampai saat ini. Pengalaman ini sudah cukup lama, seingatku pengalaman itu terjadi saat aku masih di taman kanak-kanak. Kejadian ini berlangsung di rumahku yang lama, tepatnya di kamarku yang memiliki sebuah jendela di samping pintu. Di luar kamarku ada ruang makan yang bisa dilihat melalui jendela. Biasanya, jendela itu tertutup gorden. Namun malam itu, karena gorden jendelaku baru dicuci dan belum sempat dipasang lagi, jadilah jendela itu tampak tembus pandang memperlihatkan ruang makan di seberang sana. 

Sandiwara Neraka dan Realitas : Pelatihan Artistik sebagai Tonggak Awal Ekspresi Lakon Sastra

Sabtu, (24/06) Unit Kegiatan Program Studi (UKPS) Bengkel Sastra, Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma (USD) mengadakan sebuah acara berbentuk Pelatihan Artistik. Acara yang digelar di Gedung Sastra USD ini diikuti […]

Pulang

Tak semua bisa menjadi tempat pulang Ruang kecil yang seolah menjadi sebuah keharmonisan Kenyamanan seharusnya menjadi ketentraman Namun seakan terasingkan Seperti dua insan yang tak saling sapa Ruang kecil yang […]