Seutas Benang

Lembaran demi lembaran telah kau putuskan
Tak ada lagi yang tersisa

Embun sejuk di pagi hari tidak lagi terasa
Sinar mentari membakar seluruh jiwa ini

Tidak kah engkau menatapku walau sekali saja
Bukan karena aku hanya seutas benang yang telah putus
Pandang aku dengan perasaanmu yang kian memudar
Benang yang dulu seperti baja, sekarang tak lagi ada
Pergi menghilang tak bersuara

Mungkinkah bisa diulang kembali
Kenangan yang telah tercabik-cabik
Tak ada lagi tempat untuk di jahit
Sebab jarum yang biasa disematkan dalam tubuhku
Menghancurkan semua kenangan manis itu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *