Pertemuan dengan Bola Api

Kisah tak terlupakan ini, aku dapat bersama teman-temanku di kelas 1 SMP. Kisah yang didapat ketika melakukan kesenangan kami, mencari jangkrik di sawah malam hari.


Kala itu seperti biasa, aku dan teman-temanku telah merencanakan untuk mencari jangkrik pada malam nanti. Telah disepakati bahwa nanti berkumpul di selatan kampung jam 10 malam. Aku telah mendapat restu dari orang tuaku untuk bermain meskipun malam hari. Entah mengapa ketika aku membuka pintu rumah, hawa dingin lebih menusuk di kulitku. Malam itu, suasana dari rumah sudah mencekam. Namun, aku abai mungkin hanya perasaanku saja. Sesampainya di titik kumpul, aku dan teman-temanku langsung berangkat menuju sawah yang telah ditentukan. Perjalananku ditemani oleh lampu-lampu jalan yang mulai redup, suara cekikikan burung malam, dan kebisingan temanku yang bercanda gurau.

Baca juga: Jembatan

Sesampainya di sawah, kami mulai membagi tempat. Suara jangkrik saling bersahutan, kami mulai berpencar. Jaraknya tidak terlalu jauh antara satu dengan yang lain, aku masih bisa memantau teman-temanku. Ketika sibuk mencari jangkrik, aku dikejutkan dengan suara daun bergesekkan. Aku melihat di sekeliling, teman-temanku tidak ada yang mendengarnya. Aku abai saja. Namun, suaranya gesekkan daun semakin kuat. Ternyata teman-temanku juga mendengarnya. Kami berfokus pada pohon kelapa tinggi dan besar yang berada di timur sawah. Sebuah pohon kelapa yang daunnya saling bergesekkan dan bergoyang-goyang. Tiba-tiba muncul bola api dan melayang di atas pohon kelapa. Bola api itu terpecah menjadi 50 bagian kecil dan terdapat satu yang besar. Karena kami dilanda rasa penasaran, kami mendekat ke arah pohon itu. Namun sepertinya bola api itu peka dengan keberadaan kami, bola itu mengejar kami hingga kami lari tunggang langgang.


Pikiran kami didominasi oleh rasa penasaran tetapi kami juga takut. Takutnya kami telah membawa kami berlari jauh. Ketika kami menengok ke belakang, bola itu tidak mengejar kami lagi. Karena penasaran yang tinggi, kami kembali mendekati pohon kelapa itu. Lagi-lagi bola itu mengejar kami. Kami tidak patah semangat, kami kembali mendekat lagi ketika bola api itu tidak mengejar kami tetapi ketika mendekat lagi bola itu mengejar kami lagi.


Belajar dari pengalaman, kami sepakat untuk berjalan sangat pelan tanpa menimbulkan suara agar tidak ketahuan lagi. Kami menunduk dan mengamati lebih jauh dari tempat sebelumnya. Untungnya, bola itu tidak menemukan kami dan tetap berada di atas bersama bola-bola api kecil. Kami mengamati beberapa menit. Tiba-tiba, semua bola api itu terbang beriringan di sepanjang sawah. Bola api besar berada di paling belakang seperti menjaga bola-bola api kecil yang berada di depannya.


Semua bola api itu berhenti dan masuk di toilet pinggiran. Kami memantaunya dari jauh ketika bola api itu berhenti di dekat toilet. Sembari menunggu bola api itu keluar, kami tetap mencari jangkrik. Hari semakin malam, bola-bola api itu tidak menampakkan diri lagi. Lelah menunggu dan sudah mendapat jangkrik cukup banyak, kami memutuskan untuk pulang. Dalam perjalanan pulang, kami hanya bisa terdiam sembari di benak kami dipenuhi bayang-bayang bola api itu.


Sampai saat ini, aku masih menyakini bila yang aku lihat waktu ini adalah hal mistis. Kejadian itu di luar nalar dan menjadi pertanyaan besar dalam benakku. Bagaimana sebuah pohon kelapa mendadak dapat mengeluarkan bola api besar? Mengapa bola api itu berhenti di toilet pinggiran? Mengapa bola api tersebut tidak terlihat lagi setelah masuk dari toilet?


Cerita dari: Pak Sambodo

Editor: Maria Tatag Prihatinningtyas Wigati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *