Ujian Tengah Semester (UTS) Universitas Sanata Dharma (USD) akan dilaksanakan pada tanggal 15–19 April 2024. Terdapat selang waktu libur yang cukup panjang sebelum UTS dimulai, yaitu libur paskah dan libur lebaran. UTS tersebut dilaksanakan tepat setelah libur lebaran.
Jadwal UTS untuk jurusan Sastra Indonesia sesuai dengan jadwal mata kuliah pada perkuliahan biasa. Beberapa mata kuliah di semester 4 melaksanakan UTS secara daring karena bentuk UTS-nya berupa penugasan.
Perasaan Mahasiswa Semester 4
Lintang dan Nuel merupakan mahasiswa semester 4 Jurusan Sastra Indonesia. Ketika ditanya mengenai perasaan mereka memasuki semester 4, mereka sama-sama merasa bahwa cukup banyak tugas yang diberikan oleh dosen.
“Jujur capek banget karena semester ini tuh semester yang lagi aktif-aktifnya, dari akademik sampe organisasi. Terus, belum juga matkulnya (mata kuliah) yang udah mulai pada berat, tugasnya makin banyak gitu. Apalagi aku nyoper (mengambil mata kuliah semester atas) dan linpro (lintas prodi). Jadi ya, saking padetnya bikin aku mentally and physically gampang capek,” ujar Lintang.
Di sisi lain, selain merasa banyak tugas yang diberikan oleh dosen, Nuel juga merasa cemas ketika mencapai pertengahan semester 4, dirinya mengatakan, “Perasaan saya saat ini cemas karena masih terdapat tugas yang belum dikerjakan. Tugas yang diberikan cukup banyak. Selain itu, menguras pikiran, tenaga, dan waktu. Dikhawatirkan jika tidak diselesaikan tepat waktu memberi pengaruh besar dalam pemerolehan di nilai akhir semester.”
Selain itu, Nuel dan Lintang sama-sama merasa cemas dengan mata kuliah Kajian Budaya. Mereka merasa bahwa mata kuliah ini membahas tentang penelitian-penelitian dan mahasiswa dituntut untuk selalu berpikir kritis dalam meneliti permasalahan-permasalahan itu.
Persiapan menghadapi UTS
Ketika ditanya mengenai kesiapan dalam menghadapi UTS, Nuel menyatakan bahwa dirinya belum siap melaksanakan UTS karena belum menguasai materi secara keseluruhan, tetapi dirinya berusaha untuk tetap semangat dalam menjalani perkuliahan dan merasa harus rajin dalam menghadapi tugas-tugas yang diberikan oleh dosen.
Nuel juga menambahkan tips supaya siap menghadapi UTS setelah liburan yang cukup lama. “yang pasti belajar. Namanya ujian pasti berusaha sendiri. Tidak perlu selalu mengandalkan orang lain dalam menyelesaikan masalah, cukup lakukan apa yang menjadi kewajiban, Anda,” ujar Nuel.
Selain itu, dirinya juga menambahkan, “Mahasiswa ya belajar, healing secukupnya, tahu waktu, fokus pada apa yang dikejar.” Nuel merasa bahwa dengan menjalankan semua itu, dirinya akan merasa sedikit lebih siap.
Pengaruh Liburan sebelum UTS
Liburan sebelum UTS ternyata sangat mempengaruhi kesiapan mahasiswa dalam menghadapi UTS. Nuel merasa bahwa liburan membuat mahasiswa menjadi malas, tetapi Lintang mengatakan sebaliknya bahwa liburan dapat digunakan untuk mencicil belajar.
“Banyak libur sebenarnya bisa sih dipakai untuk nyicil ujian, Cuma balik lagi ya. Semester ini kan padet banget dan dapat libur itu bisa jadi kesempatan emas buat break sementara, tapi ga bisa nyantai juga sepanjang libur. Harus ingat ada UTS yang menanti.”
Pengaruh liburan sebelum UTS itu tergantung bagaimana mahasiswa menyikapinya. Liburan sebelum UTS bisa menjadi positif ketika digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang positif juga, seperti belajar, mencicil materi, dan mengerjakan tugas.
Akan tetapi, jika liburan tersebut malah digunakan untuk bermalas-malasan maka UTS setelah liburan akan terasa berat dan mahasiswa akan merasa tidak siap menghadapinya.
Editor : Catharina Menur Sekar Putih