Gedung Sastra Universitas Sanata Dharma (USD) merupakan salah satu gedung baru di Kampus I USD dengan fasilitas terlengkap. Namun, memiliki fasilitas yang lengkap bukan berarti perawatan fasilitasnya lengkap juga.
Salah satu fasilitas yang paling mencolok di Gedung Sastra adalah fasilitas toilet. Toilet di Gedung Sastra terdiri dari toilet dosen dan toilet mahasiswa. Toilet dosen hanya dapat digunakan oleh para dosen dan tendik (tenaga kependidikan) yang bekerja untuk Fakultas Sastra USD. Untuk masuk ke dalam toilet dosen, diperlukan kunci yang hanya dimiliki oleh dosen dan para tendik.
Fasilitas yang disediakan di toilet di Gedung Sastra cukup lengkap. Di dalam toilet perempuan, terdapat lima bilik toilet biasa yang berisi jet shower, kloset duduk, dan gantungan baju. Ada pula empat wastafel dan cermin di depan bilik toilet. Pemisah antarbilik berupa tembok yang bahannya seperti tripleks. Bilik yang terletak di paling pojok dekat jendela khusus digunakan untuk berganti pakaian.
Toilet laki-laki tidak jauh berbeda dengan toilet perempuan. Hanya saja toilet laki-laki memiliki peturasan. Bilik toiletnya pun hanya ada dua, tidak seperti toilet perempuan yang biliknya ada lima.
Banyak sekali komentar tidak mengenakkan mengenai toilet yang ada di Gedung Sastra. Sebagian mahasiswa berpendapat bahwa terdapat perbedaan yang jelas antara toilet di lantai satu, dua, tiga, dan empat. Selain itu, beberapa mahasiswa juga merasa terdapat perbedaan yang cukup jelas antara toilet mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan.
Toilet Mahasiswa Laki-Laki
Toilet mahasiswa laki-laki terletak di sebelah kanan toilet mahasiswa perempuan. Ukurannya terlihat sama persis dengan ukuran toilet perempuan, hanya saja biliknya lebih sedikit.
Seorang mahasiswa Fakultas Sastra bernama Nael mengungkapkan bahwa toilet laki-laki di Gedung Sastra cukup nyaman untuk digunakan. “Untuk keadaan toilet di Gedung Sastra kadang sedikit bau dan kadang wangi, dan saat di kondisi wangi sangat nyaman untuk buang air kecil,” terang Nael.
Dirinya merasa bahwa toilet di Gedung Sastra termasuk toilet ternyaman yang ada di Kampus I. Ia mengungkapkan, “Menurut saya, dari setiap lantai di Gedung Sastra toiletnya terawat semua.”
Hal yang paling Nael kurang sukai dari toilet di Gedung Sastra adalah tidak adanya kloset jongkok. Selain itu, Nael merasa kurang nyaman karena terlalu banyak orang yang duduk di depan toilet, terutama di lantai tiga.
“Saran saya agar dibuat toilet jongkok agar yang tidak bisa di kloset duduk bisa buang air besar,” saran Nael.
Toilet Mahasiswa Perempuan
Banyak mahasiswa perempuan yang kurang nyaman menggunakan toilet di Gedung Sastra, khususnya toilet di lantai tiga. Salah satu mahasiswa yang merasakan ketidaknyamanan tersebut adalah mahasiswa perempuan dari Program Studi Sastra Indonesia yang tidak mau disebutkan namanya. Mahasiswa perempuan ini mengungkapkan keluhannya mengenai toilet yang berada di lantai tiga.
Dirinya sudah cukup lama menggunakan fasilitas toilet yang dirasa kurang terawat, khususnya di lantai tiga. Menurutnya, pada awal semester, toilet masih lebih terawat dibandingkan pada saat mendekati akhir semester. “Waktu awal semester masih bersih, masih sering ada tisu, tapi sekarang kotor, sering banyak air yang tercecer di lantai. Kalau lebih spesifik, klosetnya kurang bersih, terus ada perlengkapan atau barang yang udah rusak. Ada juga yang ga bisa dipakai,” terangnya.
Salah satu benda yang rusak di toilet perempuan adalah pintu bilik. Ada beberapa pintu di toilet perempuan yang tidak bisa ditutup. Selain pintu, alat yang sering rusak adalah hand dryer. “Yang buat keringin tangan itu sering bisa dipakai, sering nggak. Kalau nggak jadinya harus lap ke baju,” keluh mahasiswa perempuan tersebut.
Mahasiswa tersebut merasa bahwa perubahan keadaan toilet tersebut terjadi karena banyaknya mahasiswa di lantai tiga. “Karena mobilitas mahasiswa banyaknya di lantai itu. Jadi, banyak yang memakai, banyak juga yang tak acuh sama kebersihan toiletnya,” jelasnya.
Baginya lebih baik menggunakan toilet di lantai dua atau toilet Gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) daripada harus menggunakan toilet di lantai tiga.
Mahasiswi ini mengemukakan beberapa saran yang bisa menjadi pertimbangan untuk meningkatkan kenyamanan penggunaan toilet di gedung sastra, khususnya lantai tiga. “Banyakin stok tisu buat lantai tiga. Terus kebersihan toilet minimal setiap minggu dicek sama OB-nya. Diberi pengharum ruangan yang bener-bener harum bukan cuman buat pajangan,” sarannya.
Editor : Laetitia Sugestian