Pada acara syukuran calon wisudawan Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma yang diselenggarakan di hari Kamis (16/3), seorang ayah dari seorang wisudawan menyampaikan sambutan sebagai perwakilan orang tua mahasiswa. Melalui sambutannya, bapak tersebut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh tenaga kependidikan di Universitas Sanata Dharma atas ilmu yang telah mereka berikan dan fasilitas yang telah mereka upayakan sehingga para calon wisudawan dapat menyelesaikan studi mereka dengan lancar. Tidak lupa, beliau juga mendoakan semua pihak yang telah membantu kelancaran studi para calon wisudawan agar mereka mendapat berkah yang melimpah dari Tuhan.
“Sepantasnya, kami (wali mahasiswa) mendoakan semoga jerih payah dari Romo dan Bapak/Ibu (dosen) semua dibalas oleh Tuhan yang Maha Kuasa dengan balasan yang lebih baik,” ujar beliau.
Selain itu, beliau juga menasihati para calon wisudawan untuk memanfatkan ilmu dan pengalaman yang mereka dapatkan selama berkuliah di Universitas Sanata Dharma dengan baik. Beliau berharap ilmu yang didapatkan para calon wisudawan bisa membantu mereka dalam memperoleh masa depan yang baik.
“Berbekal kematangan diri, pengetahuan, dan gelar tersebut, diharapakan putra-putri kami dapat meraih masa depan yang manis,” kata beliau.
Tidak hanya itu, beliau juga menyampaikan bahwa kelulusan bukanlah akhir proses belajar para calon wisudawan. Justru titik inilah tahap awal dari proses belajar yang sesungguhnya. Setelah diwisuda, tentunya para wisudawan tetap harus memperkaya pengetahuan mereka secara mandiri agar ilmu mereka terus bertambah. Dengan begitu, mereka akan mampu menghadapi dunia yang terus berubah dan semakin kompleks.
“Para calon wisudawan yang berbahagia, dalam kesempatan ini kami sampaikan sedikit nasihat pada para calon wisudawan. Kelulusan dan gelar yang disandang bukanlah akhir dari upaya me[mper]luas/kan/ pengetahuan, justru sebagai langkah awal dari pendidikan yang sejati,” ungkap beliau.
“Kalian (wisudawan) harus lebih bersemangat memperkaya pengetahuan secara mandiri,” lanjut beliau.
Menurut beliau, para orang tua membiayai anaknya berkuliah, khususnya di Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma, tidak semata-mata untuk menuntut mereka mendapat ijazah lalu bekerja. Namun, para orang tua melakukannya sebagai upaya pembentukan karakter anak-anak. Harapannya, dengan berkuliah di Universitas Sanata Dharma, anak-anak mereka dapat menjadi pribadi-pribadi yang cerdas, humanis, dan mampu berkontribusi dalam masyarakat.
“Kami (orang tua) membiayai kalian untuk belajar di Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma ini tidak hanya memaksa-maksa kalian (wisudawan) cepat lulus, memperoleh ijazah, atau lantas bekerja. Lebih dari itu, kami (ingin) mendampingi kalian menjadi sosok manusia yang cerdas, humanis, dan memberikan kontribusi kepada masyarakat,” lanjut beliau.
Dengan berbekal ilmu yang dapatkan selama berkuliah, beliau berharap para calon wisudawan bisa memberikan solusi untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi dalam lingkup kecil maupun permasalahan berskala nasional. Bagi beliau, kemauan para calon wisudawan untuk berkontribusi dalam penyelesaian masalah di sekitar mereka menunjukan kepekaan mereka.
“Kami berharap, ilmu yang kalian dapat mampu memberikan solusi (bagi) persoalan yang mendera masyarakat dan bangsa Indonesia,” ujar beliau.
Editor : Laetitia Sugestian