Seringkali nama bencana alam digambarkan sebagai hal buruk. Dengan deskripsi yang biasanya disebut dengan hukuman alam, sebuah tanda peringatan, atau juga sebagai kuasa yang destruktif. Akan tetapi, di balik semua penafsiran buruk terhadap bencana alam, terkadang terlewatkan keindahan yang muncul dengan berbagai cara. Entah dari cara kemunculannya ataupun dari dampak yang dihasilkan di tengah bencana alam tersebut. Jadi bencana alam terlihat destruktif, kita sebagai manusia yang terjebak di tengahnya seringkali melewati keindahan dan keuntungan yang muncul dalam momen-momen krisis.
Bencana alam memberikan banyak jenis keuntungan untuk lingkungan sekitarnya. Salah satu aspeknya di sisi ekosistem alam. Terdapat banyak contoh di mana kita sebagai manusia telah merusakkan ekosistem alam sekitar kita melalui eksploitasi dan over-extraction. Dari sinilah muncul peran dari bencana alam. Di sini bencana alam bertugas untuk mengembalikan kondisi ekosistem yang telah mengalami degradasi bekas eksploitasi, mengembalikan fungsi, dan keseimbangan sistem ekosistem nya. Contoh yang bisa dilihat, seperti kebakaran hutan atau letusan gunung berapi yang secara tidak langsung menciptakan habitat-habitat baru, penciptaan daratan baru lebih banyak area untuk tanaman bertumbuh), dan membantu siklus nutrisi. Selain itu, membuat tanah lebih kaya dalam nutrisi berkat dari abu vulkanik. Hal ini membuktikan bahwa bencana alam bisa juga menyediakan keuntungan untuk lingkungan alam sekitarnya.
Bencana alam juga dapat bertindak sebagai pemilihan selektif dengan tujuan mendorong evolusi dan adaptasi pada spesies. Hal ini terjadi karena bencana alam dapat menyimulasikan spesies apa saja yang dapat bertahan hidup dalam situasi tertentu. Dampaknya dapat memberikan atau membangun genetika yang dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya, sehingga membuat ketahanan tubuh secara keseluruhan semakin kuat dan tanggap. Hal ini juga dapat menciptakan peluang baru bagi spesies yang berbeda untuk berkembang lebih maju daripada sebelumnya yang dapat meningkatkan keanekaragaman hayati. Dapat dilihat bahwa bencana alam juga mempengaruhi proses evolusi dan adaptasi fauna-fauna yang terdampak oleh bencana alam, mereka membuat sifat dan perilaku baru yang dapat diamati.
Baca juga: Ciri Khas Pengguna Media Sosial dan Kebiasaannya, Kamu termasuk yang Mana, nih?
Akan tetapi, selain lingkungan sekitar, keindahan dari proses bencana alam juga mengarah kepada kita sebagai manusia. Bencana alam tidak hanya mendorong lingkungan sekitar untuk berubah ataupun hewan untuk berkembang, tetapi juga mendorong sifat-sifat yang sungguh nurani dari kita manusia yang sedang mengalaminya. Sifat yang keluar dapat berupa keinginan untuk membantu mereka yang telah jatuh atau sifat untuk melindungi kepemilikan yang bahkan terlalu penting jika dibandingkan dengan jiwanya mereka sendiri. Bencana alam memiliki kemampuan yang sangat luas, seperti mendorong manusia untuk bersikap menurut insting primal pertama mereka.
Terkadang, kita juga melupakan kalau bencana alam juga termasuk ke dalam sistem alam sendiri. Sebenarnya tidak ada salahnya untuk kita berasumsi seperti itu. Bagaimana bisa sesuatu yang berasal dari alam bisa membawa kekuatan yang sangat dahsyat? Akan tetapi, sama seperti cara kerja metamorfosis kepada sebuah kupu-kupu atau bagaimana usia pohon dapat ditafsirkan dengan lingkaran-lingkarannya, bencana alam memiliki proses yang dalam kiasannya sendiri sangat kompleks. Seperti bagaimana tanah longsor muncul karena perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. Lalu seperti bagaimana kemunculannya tekanan udara yang membentuk sebuah pusaran dalam sistem cuaca dapat menyebabkan angin topan. Bencana alam hanya dapat muncul jika ada beberapa kriteria telah dipenuhi, secara tidak langsung membuat sistem alam yang amat kompleks.
Keindahan ini juga kita bisa lihat bahkan di dalam kebudayaan kita. Banyak sekali budaya yang menggambarkan bencana alam sebagai (atau sebagian dari) mitos dan legenda, mereka sebagai dewa-dewi yang kuat dan misterius. Seringkali dideskripsikan memiliki kekuatan untuk mengendalikan dan mengirim bencana alam kepada mereka yang berdosa. Dan pola ini tidak hanya muncul di dalam negara Indonesia saja, melainkan juga terdapat di dalam banyak budaya-budaya luar negeri. Dalam budaya-budaya tersebut biasanya melibatkan sebuah ritual yang bertujuan untuk memberikan kedamaian kepada dewa-dewi tersebut.
Intinya adalah bencana alam itu indah dalam berbagai macam aspek dan bentuk. Dari dampak psikologis yang diberikan kepada kita yang telah mengalami bencana alam sendiri ataupun dampak ekologis yang dibawakan kepada lingkungan sekitar dan ekosistemnya. Selain itu proses rinci yang terjadi secara natural untuk membawakan bencana alam ini dari sekedar konsep atau ide pikir, menjadi kejadian yang sesungguhnya nyata dan berdampak. Sebetulnya bencana alam terlalu sering dinilai hanya dari segi destruktif dan negatifnya, sehingga kita lupa bahwa bencana alam juga merupakan bagian dari sistem operasi yang kompleks dan indah alam sendiri.
Redaktur: Angelo Michayle Theodore (SMA Kolese De Britto – Yogyakarta)
Editor: Maria Tatag Prihatinningtyas Wigati