“Jiwa jurnalistik hadir dari rasa ingin tau yang besar,”
Marcella Tiara Azarine Jelita
KATAKARSA.COM, Yogyakarta (03/23/23) – Marcella Tiara Azarine Jelita, mantan ketua HMPS Sastra Indonesia Periode 2021-2022, berhasil meraih gelar Sarjana Sastra dan diwisuda pada Jumat, 17 Maret 2023. Keberhasilan Tiara lulus dengan IPK 3,84 membutikan bahwa seorang mahasiswa menjalani kesibukan akademik maupun non-akademik dengan baik tanpa meninggalkan tanggung jawabnya sedikit pun.
Berawal dari hobi membaca dan menulis, Tiara menjatuhkan tekadnya untuk berkuliah di jurusan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma. Gadis kelahiran 2001 ini tertarik pada ilmu humaniora dan hal-hal berbau sosial, mengingat dirinya merupakan lulusan SMA jurusan IPS yang juga belajar mengenai ilmu sosial. Selain itu, ketertarikannya terhadap bahasa dan sastra membuat Tiara menjalani pendidikan ini dengan tekun.
Menjalani perkuliahan di masa pandemi Covid-19 tak membuat Tiara kehilangan semangat belajarnya. Meskipun ia mengaku bahwa ada beberapa kesulitan yang dihadapinya, tetapi Tiara menjadikan pengalaman itu sebagai cara untuk mengeksplor diri dan belajar hal baru. Tiara juga mengaku bahwa adaptasi merupakan salah satu tantangan terbesar baginya. Berdinamika bersama teman-teman yang beragam dan unik memberi kesan menyenangkan bagi Tiara selama dirinya menjalani perkuliahan.
Banyak hal-hal yang membekas bagi Tiara saat dirinya berkuliah kurang lebih selama empat tahun terakhir. Pengalaman yang luar biasa dapat ia rasakan saat dirinya menjabat sebagai ketua HMPS di tahun 2021. Tiara bercerita bahwa dirinya menemukan banyak sudut pandang baru dan orang-orang dengan pemikiran yang berbeda di saat dirinya beradaptasi. Menurut Tiara, pengalaman itu berhasil membuka sudut pandangnya dan menghargai setiap perbedaan yang ada.
Sebagai anak kedua perempuan yang merantau dari Solo, dirinya merasa kesempatan yang ia miliki sebagai ketua HMPS benar-benar membantunya mengasah cara berkomunikasi yang lebih sopan dan tertata. Secara tidak langsung, pengalamannya dalam ilmu kepemimpinan meningkatkan kemampuannya dalam berbahasa pula.
Dapat dikatakan bahwa Tiara tidak sepenuhnya menyesal menjalani perkuliahan di masa pandemi. Adanya wabah ini juga memberinya kesempatan untuk berkembang melalui jalan pintas lain. “Ada bersyukurnya juga karena ada pendemi ini aku bisa mengembangkan hal yang awalnya aku nggak bisa menjadi bisa,” tuturnya.
Sebelum mengemban jabatan ketua, Tiara sempat bergabung dalam HMPS pada semester 2 dan menjadi bagian dari divisi humas. Saat ia selangkah lebih maju dan berdiri sebagai ketua, Tiara sudah menerka bahwa dirinya harus menjalankan HMPS dalam keadaan yang kurang maksimal karena adanya pandemi. Masa tersulit bagi Tiara adalah disaat dirinya harus berdiri sebagai ketua HMPS di masa pandemi dan harus merangkul serta berbaur bersama teman-temannya secara daring.
Menurutnya, menjalani jabatan itu di masa pandemi merupakan tanggung jawab yang besar. “Menyampaikan sesuatu kegiatan yang ingin dilakukan ke pihak kampus secara daring, secara tertulis itu merupakan tantangan yang luar biasa,” ujarnya.
Tiara menggarisbawahi tentang tanggung jawabnya sebagai ketua HMPS yang ternyata berkaitan erat dengan ilmu kebahasaan yang ia pelajari di jurusan Sastra Indonesia. “Karena kita anak bahasa, komunikasi dan kemampuan mengingat itu penting,” tuturnya dalam wawancara Senin, 20 Maret 2023.
Berdasarkan banyaknya kesulitan dan pengalamannya sebagai ketua HMPS di masa pandemi serta pengalamannya menjalankan kewajiban sebagai mahasiswa Sastra Indonesia, Tiara mengungkapkan bahwa kedua hal itu merupakan tanggung jawab yang sama pentingnya bagi dirinya.
Ada pula beberapa tips dan trik yang Tiara lakukan selama dirinya menjadi mahasiswa di Universitas Sanata Dharma. Baginya, perlu adanya sebuah perencanaan ke depan dan keyakinan yang dipegang teguh tentang apa yang yang ingin dicari dan apa yang ingin didapatkan sebagai seorang mahasiswa Sastra Indonesia. Ia selalu menyiapkan 1001 cara dan rencana sebagai bekal untuk terus mengeksplor diri dan berkembang.
Trik yang dipakai Tiara adalah cara mengatur waktu yang baik dengan memberi batasan-batasan terhadap hal yang akan dilakukan.
Di luar kegiatan pembelajaran, Tiara berkesempatan aktif dalam beberapa kegiatan sosial seperti: Volunteer daring serta kampanye tentang kebersihan, kesehatan mental, bahasa, dan perempuan. Pada tahun 2021, Tiara terhitung aktif karena mengikuti beberapa kepanitiaan acara JAKSA 2021, HAKSI 2021, Workshop Narabahasa, dan Bulan Bahasa.
Meskipun mengemban tanggung jawab yang tidak sedikit, Tiara tidak pernah meninggalkan tanggung jawab utamanya sebagai mahasiswa. Baginya, kuliah dan tugas adalah prioritas nomor satu. Setelah kewajiban akademik diselesaikan dengan baik, Tiara baru memikirkan apakah dirinya mempunyai kesempatan untuk bermain, jalan-jalan, atau bahkan menjalani kesibukan yang lain.
Kesuksesannya dalam semua hal itu tentu tidak luput dari dukungan keluarganya. Keluarga Tiara mendukung segala pilihan yang ia ambil selama Tiara dapat bertanggung jawab atas pilihannya sendiri. Sebagai ungkapkan rasa syukunya, Tiara secara khusus mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada kedua orang tua dan keluarganya pada kata pengantar skripsinya.
Jurusan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma memiliki tempat tersendiri di hatinya. Baginya jurusan Sastra Indonesia merupakan gudangnya orang-orang unik. Universitas ini adalah universitas humanis yang benar-benar membuat Tiara berbahagia selama menjalani pendidikannya. Ia juga sangat terbantu dengan kemudahan yang diberikan oleh kampus. Selain itu, sifat anti individualis dari semua teman-teman, dosen, bahkan staf dan karyawan di kampus meninggalkan kesan yang begitu membekas baginya. Kampus istimewa ini bahkan masih menjadi tempat singgah bagi Tiara setelah dirinya lulus. Saat ini, Tiara bekerja sebagai student staff di bagian kearsipan perpustakaan Universitas Sanata Dharma.
Langkahnya sebagai mahasiswa sudah selesai, tetapi kampus ini masih akan menemaninya melanjutkan langkah yang lebih jauh menuju masa depan yang lebih terang bersama kenangan dan pengalaman yang menjadikannya sebaik saat ini. Pesan Tiara setelah menjalani semua hal yang pernah dilaluinya adalah selalu jadi orang yang ingin mencari tahu semua hal yang ada dan terjadi karena apa yang kita dapat mungkin lebih besar dari yang kita harap. Baginya, melangkah ke depan adalah tentang menerima segala saran dan masukan. Tiara bangga menjadi bagian dari prodi Sastra Indonesia Univeritas Sanata Dharma. Ia berterima kasih atas semua pengalaman yang membantunya melangkah bersama mimpinya.
Tiara berharap semua orang memiliki kesempatan untuk mempunyai pengalaman yang akan mendorong mimpi-mimpi mereka dan sebagai lulusan Sastra Indonesia, Tiara meyakini bahwa pengalaman adalah ilmu terbaik.
Editor: Laetitia Sugestian