Penampilan tarian dan musik khas dari berbagai etnis serta suku di Indonesia berhasil diselenggarakan dalam Konser Peradaban Emas dengan mengangkat tema “Swara Suvarna”. Konser orkestra ini diselenggarakan pada hari Minggu (19/11/2023) di Auditorium Driyarkara, Kampus II, Universitas Sanata Dharma. Konser ini merupakan kolaborasi Sekolah Vokasi (SV) Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Infobank, ADiTV, dan Gama Multi Group dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun (HUT) Sekolah Vokasi UGM yang ke-14.
Open gate dimulai pada pukul 19.00 WIB. Namun, beberapa pengunjung sudah mulai berdatangan pada pukul 18.30 WIB. Meski begitu, pihak panitia (usher) tetap siaga membantu pengunjung mencarikan nomor-nomor kursi pengunjung. Acara dimeriahkan dengan penampilan kolaborasi dari Paduan Suara Mahasiswa (PSM) SV UGM dan Marching Band UGM bersama Gadjah Mada Chamber Orchestra (unit kegiatan mahasiswa UGM), Padchestra (SMA N 3 Yogyakarta), serta Dentachestra (unit kegiatan mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi UGM) dalam mengiringi beberapa vokalis dan penyanyi. Rasa hangat dan bangga turut menyelimuti hati para pengunjung yang hadir untuk memberi dukungan pada kerabat dan teman yang tampil pada acara tersebut. Hal ini terlihat ketika para pengunjung berdatangan dengan membawa buket bunga.
Setelah acara dibuka dengan lagu kebangsaan, MC memasuki panggung dengan memulai sambutan singkat. Kemudian, penampilan dilanjut dengan lagu pertama, “Sinergi dalam Harmoni”, ciptaan Afriza Animawan yang dinyanyikan oleh Rachmat Zia dan Rahmadini Vania serta Ruswan Syarif sebagai konduktor.
Lagu selanjutnya masih dipimpin oleh Ruswan Syarif sebagai konduktor dengan Prof. dr. Adi Utarini sebagai pianis dan Brian Prasetyoadi sebagai penyanyi. Mereka membawakan lagu “Golden Indonesia” ciptaan Anggito Abimanyu dan Dwiki Dharmawan. Lagu ini memiliki makna yang sejalan dengan tujuan Sekolah Vokasi UGM untuk membangun Indonesia lebih bersinar di masa depan.
Kemudian, penampilan dilanjut dengan Lucky Oktavian yang membawakan dua lagu religi milik Dwiki Dharmawan, yaitu “Taubat” dan “Damai Bersamamu”. Konduktor pada penampilan tersebut adalah Alexandro Rakka pada lagu “Taubat” dan Ruswan Syarif pada lagu “Damai Bersamamu”. Pada pukul 20.08 WIB, penampilan dilanjutkan dengan lagu “Melukis Mimpi” ciptaan oleh Rai Kana Abhimatta, siswa kelas 3, yang dinyanyikan oleh Rahmadini vania dan Alexandro Rakka sebagai konduktor. Penampilan selanjutnya menyanyikan lagu “Terbang Tinggi” dengan vokalis Brain Prasetyoadi. Penampilan ini dinyanyikan penuh interaksi dengan para pengunjung.
Brain Prasetyoadi berbicara pada pengunjung, “Saya pingin dan saya berharap saya tidak bernyanyi sendiri untuk lagu ini. Lagu ini penuh semangat, Bapak-Ibu dan Teman-Teman. Saya pingin mengajak semua yang ada di sini untuk bisa ikut nyanyi bareng saya, setuju atau tidak?”
Setelah penampilan interaktif tersebut, terdapat jeda istirahat sekitar 15 menit. Pengunjung dipersilakan untuk ke kamar kecil atau membeli kopi di stan yang berada di area luar auditorium.
Pengunjung mulai kembali ke tempat mereka pada pukul 20.42 WIB. Tidak lama dari itu, MC pun memasuki ruangan dan berbincang-bincang. Penampilan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu “Demi Fajar” ciptaan Anggito Abimanyu yang terinspirasi dari surat Al-Fajr. Lagu ini dibawakan oleh Lucky dan Dwiki Dharmawan sebagai konduktornya.
Penampilan kembali dilanjutkan dengan lagu “Di Sekitar Kita” yang dinyanyikan oleh Brain Prasetyoadi. Kemudian konser dilanjut dengan lagu “The Spirit Of Peace” yang menonjolkan penampilan flute di awal. Pada bagian ini juga terdapat pertunjukan interaksi perkusi modern dan tradisional sebagai interlude.
Selain itu, terdapat penampilan guest star, yaitu Ghea Indrawari yang membawakan tiga lagu, yaitu “Zapin Ilmu Amal dan Budi”, “Jiwa yang Bersedih”, dan “Gemilang”. Kemeriahan acara semakin memuncak dengan penampilan terakhir yang memadukan tari, musik, dan paduan suara. Penampilan ini mempertunjukkan medley 12 lagu daerah berdasarkan aransemen Singgih Sanjaya yang dikonduktori oleh Ardiansyah Pratama dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Ardiansyah Pratama. Penampilan dimulai dari lagu dan tarian khas Aceh hingga Papua. Medley ini menjadi lagu yang menutup rangkaian penampilan Konser Peradaban Emas ini.
“Kali ini paduan suara dan tari SV akan tampil bersama Gadjah Mada Chamber Orchestra Marching Band Universitas Gadjah Mada, Dentachestra, dan padchestra dalam medley 12 lagu etnik daerah mulai dari Aceh hingga Papua,” sebut MC.
Setelah penampilan berakhir, petinggi dari pihak-pihak penyelenggara memberikan buket bunga sebagai simbol apresiasi dan rasa terima kasih kepada pengisi acara dari mahasiswa SV UGM dan siswa SMA N 3 Yogyakarta. Kemudian, Prof. Agus Maryono menyampaikan pendapatnya tentang perkembangan sekolah vokasi dalam sambutannya di akhir acara.
“Konser ini merupakan sebuah persembahan dalam rangka Dies Natalis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada yang ke-14. Konser ini luar biasa telah membuat bibit-bibit untuk perkembangan sekolah vokasi ke depan.”
Pukul 10.15 WIB MC pamit undur diri. Acara diakhiri dengan lagu “Terbang Tinggi” yang kembali dibawakan oleh Brain Prasetyoadi.
Editor: Sabina Lintang Kemala