Luka Diakhir Tahun

Cr: Google

Penulis: Yeni Karlina

Harap

Kiranya cemburuku yanag serakah ini tidak menyakiti hatimu

Kiranya egoku yang selalu ingin bersamamu tidak mengekangmu

Kiranya obesesiku akan dirimu tidak membuatmu pergi

Maaf aku terlalu brutal dalam mencintaimu

Maaf sayangku terlalu penuh untuk melepasmu

Saya harap alam dan seisinya tidak menentang

Saya harap, harapan tidak pudar

Saya harap waktu tidak berhenti

Saya harap kamu rumah tetapku hingga kelak

Malam terlalu egois merampasmu dariku

Siang terlalu terik untuk menjatuhkan tubuh di dadamu

Tapi, malam selalu menyenangkan saat bersamamu

Siang selalu tentram saat tubuhku terjatuh di dadamu

Kekasih

Sejatinya aku sudah melewati bagitu banyak lembah dan gunung

Semua asinnya air laut sudah ku tahu rasanya

Panjangnya perjalanan membuatku mengenal bau tiap-tiap aspal

Namun kali ini aku berhenti pada sebongkah hati

Aku berhenti pada sebuah ruang yang penuh lampu

Kakiku enggan untuk berlari dari ruang ini

dan sebongkah hati itu telah membuat cair kerasnya hatiku

Kekasihku, terima kasih sudah menempatkanku pada ruang yang penuh warna

Terima kasih, telah menaburkan garam pada tawarnya hidupku

Terima kasih, telah mengisi begitu banyak tanaman baru pada taman kosongku

Menetaplah, aku tidak ingin menjadi tawar lagi

Aku juga tak ingin taman ini mati dan kosong lagi

Tahap Akhir

Desember sudah menampakkan dirinya

Dengan senyum ia datang tanpa aba-aba

Desember sudah menjadi penguasa tahun

Desember sudah menyebarkan kemeriahan

Tapi ini bukan hanya tentang desember

Bukan hanya desember yang menjadi akhir tahun

Kali ini berbeda, lebih tepatnya bertambah

Ada satu tanda yang perih mengakhiri tahun ini

Tanda yang sebenarnya sudah terlihat sejak lama

Tahap akhir dari kesabaran sudah tiba

Kali ini ia mengamuk ingin lepas

Akhirnya, sang pemilik mengikuti maunya

Berakhir.

Desember mengiringi akhir dari segalanya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *