Penulis: Nelly Anjani
Pementas drama tersebut dilakukan oleh mahasiswa Institut Seni Budaya Indonesia Bandung. Drama yang mereka mainkan yaitu drama Bunga Rumah Makan karya Utuy Tatang Sontani. Pementasan tersebut dibuat pada Semester 7 Tahun 2012 dan tempat dilakukannya di Studio teater STSI Bandung (ISBI Bandung). Penonton dari drama yang diperankan oleh mahasiswa tersebut yaitu dosen-dosen ISBI dan beberapa mahasiswa lainnya. Para pelaku yang memerankan drama Bungan Rumah Makan yaitu Dian Akhew, Anissa Nurramdhani, M. Komardi, Yudha Manha Prakarsa, Yayat, Dita, Wahyu Winata (wayang), Tatang Syaban, Abil Juansyah, Virgi Nandi.
Lakon Bunga Rumah Makan karya Utuy Tatang Sontani menceritakan serangkaian kejadian di sebuah rumah makan. Lakon ini diawali dengan kehadiran beberapa pengunjung di rumah makan ‘Sembara” yang nampaknya datang hanya untuk menjadikan kebutuhan belanjanya sebagai kedok agar dapat mendekati pelayan rumah makan tersebut yang bernama Ani. Dalam perjalanannya, Ani ternyata hanya jatuh cinta pada seorang perwira tentara yang bernama kapten Suherman.
Ani juga sering menerima kemarahan majikannya (Sudarma) karena ketelodorannya dalam bekerja. Hal tersebut dikarenakan ulah seorang pengemis dan seorang gelandangan yang seringkali mendatangi rumah makan tersebut. Sudarma menganggap Ani terlalu lunak pada pengemis dan gelandangan tersebut, padahal merekalah yang menurut Sudarma telah menyebakan berkurangnya pengunjung di rumah makannya.
Pada bagian lain, Karnaen, anak Sudarma, tenyata juga jatuh cinta pada Ani. Hal tersebut terungkap ketika Ani menolong Karnaen, sesaat setelah berkelahi dengan Iskandar, seorang gelandangan yang sering mengganggu dan menghina Ani. Melihat kejadian tersebut, Usman, adik Sudarma, yang juga seorang ustad menasehati Ani agar segera kawin dengan Karnaen. Ani bergeming karena cintanya memang hanya untuk Kapten Suherman. Di akhir cerita, Ani akhirnya memilih meningalkan rumah makan ‘Sembara’ bersama Iskandar, seorang gelandangan yang selama ini selalu menghinanya dengan perkataan keji: bahwa Ani adalah pelayan yang telah sengaja menjajakan kecantikannya demi memikat para pengunjung rumah makan tersebut. Terlebih lagi setelah ia tahu bahwa kapten Suherman ternyata juga tidak pernah serius untuk mencintainya. Ani justru menjadi semakin sadar akan kejujuran Iskandar. Kepergian Ani bersama Iskandar tersebut membuat Sudarma dan Usman tersentak. Terlebih bagi Karnaen, kepergian Ani bersama Iskandar adalah ‘pukulah telak’ dalam hidupnya.
Dilihat dari aspek bentuk, pementasan ini lumayan bagus. Pemain dalam pemetasan ini juga lumayan banyak. Penggambaran kehidupan ditampilkan dengan baik namun ada beberapa adegan yang dipotong seperti yang ada pada naskah yang diangkat. Bahasa dalam pementasan tersebut menggunaan bahasa Indonesia, sehingga mudah dipahami.
Dilihat dari aspek isi, drama ini sesuai dengan realitas kehidupan manusia. Pemain mampu memerankan sesuai perannya dengan baik. Kemudian, drama ini juga memiliki pesan yaitu dalam proses mencari jati diri, hendaknya kita tidak bergantung dengan orang lain. kita harus berani berdiri diatas kaki sendiri. Selain itu, drama ini berusaha menyadarkan masyarakat agar tidak mau diperbudak demi keuntungan orang itu sendiri karena hal tersebut hanya membuat kita semakin terikat.
Dari segi keaktoran, sebagian pemeran telah memerankan dengan menerapkan teknik keaktoran, terlihat dari gesture, vokal, dan artikulasi dengan baik. Para pemeran juga mampu menggiring penonton dalam suasana tegang maupun tertawa. Permasalah dalam drama yang dipentaskan tersebut juga ringan sehingga tidak sulit dipahami. Sound sistem dalam pementasan ini juga menarik dan tidak membuat penonton bosan.
Kekurangan dalam pementasan ini, beberapa pemeran artikulasinya belum terlalu jelas. Suara tertawa penonton juga sedikit menggangu karena suara para pemain menjadi tidak jelas terdengar. Selain itu, masih sering terjadi blocking, dimana pemain sering membelakangi penonton. Lalu ada beberapa adegan yang tidak ditayangkan sesusai dengan naskah drama tersebut.
Secara keseluruhan semua pemain sudah bermain dengan baik dan mampu memerankan perannya dengan bagus. Setting juga sesusai dengan naskah yang diangkat. Dari pemetasan teater dari mahasiswa ISBI tersebut dapat disimpulkan bahwa apa yang dipentaskan sudah bagus dan sesuai dengan kehidupan sehari-hari.
Seperti yang ada pada bagian kekurangan, diharapkan kedepannya artikulasi beberapan pemain semain diperbaiki agar apa yang disampaikan jelas terdengar oleh penonton baik secara langsung maupun online. Kemudian, pemeran juga harus mengurangi terjadinya blocking atau membelakangi penonton.