Generasi Digital Native Tanpa Pengawasan Berarti Generasi Sesat di Jalan?

Generasi digital native merupakan sebutan bagi generasi yang lahir di era digital atau ketika teknologi mulai berkembang. Mereka yang termasuk generasi digital native adalah mereka yang sejak kecil selalu berhubungan dengan informasi dan hal-hal berbau digital, seperti komputer, handphone, atau internet. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menemukan bahwa terdapat 98 persen anak-anak dan remaja tahu tentang internet dan 79,5 persen di antaranya adalah pengguna internet. Ternyata hal-hal berbau digital tersebut dapat membawa pengaruh buruk bagi pendidikan, terutama pada anak-anak dan remaja. Kira-kira apa hubungan pendidikan dengan hal-hal berbau digital? Apa yang terjadi pada perkembangan karakter anak jika orang tua tidak mengarahkan anaknya ketika bermain gawai?

Partisipasi orang tua dalam mengawasi anak di era digital native sangat penting untuk dilibatkan, terutama ketika anak mereka mulai memasuki masa-masa sekolah. Masa-masa sekolah merupakan masa di mana anak masih memerlukan peran orang tua untuk mengawasi mereka. Untuk mencegah tercorengnya masa depan generasi muda, maka diperlukan peran orang dewasa, terkhususnya peran orang tua untuk mengawasi kegiatan anak melalui media digital agar tidak terbawa pengaruh yang buruk. 

Pada tulisan kali ini, saya akan menguraikan manfaat dari partisipasi orang tua terhadap pendidikan serta perkembangan karakter anak ketika anak sudah mulai mengenal dunia digital.

Bidang Pendidikan Anak

Pertama, anak mampu memanfaatkan teknologi dengan bijak. Ketika orang tua mengawasi anaknya dalam menggunakan media digital, orang tua akan tahu hal-hal yang diakses oleh sang anak. Orang tua dapat mengarahkan sang anak untuk membuka situs-situs atau mengunduh aplikasi yang sekiranya dapat mengarahkan anak pada bakat atau bidang yang diminatinya. Misalnya saja ada orang tua yang jadi tahu bakat dan ketertarikan sang anak pada bidang musik. Ini terjadi karena orang tuanya melihat anak mereka mengakses sesuatu yang berkaitan dengan bidang musik dalam media digital.

Kedua, perkembangan digital menambah pengetahuan anak di luar sekolah. Perkembangan digital membawa pengaruh positif berupa informasi yang semakin luas. Pemanfaatan internet semakin berkembang saat wabah Covid-19. Badan Pusat Statistik (BPS) menjelaskan bahwa internet menjadi kebutuhan bagi siswa untuk tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar di tengah pandemi Covid-19. Selain itu, internet juga menjadi media hiburan sekaligus untuk mengakses informasi dan sosial media. Saat ini kita bisa mengakses bermacam-macam informasi tidak hanya dari Indonesia, tetapi juga dari seluruh dunia. Hal ini dapat dimanfaatkan orang tua dalam menambah pengetahuan anak. Tanpa perlu ke luar negeri, anak-anak dapat melihat bentuk Menara Eiffel, Gedung Burj Khalifa, atau Gunung Everest. Tindakan tersebut akan memperluas lingkup pengetahuan anak di luar pendidikan sekolah.

Ketiga, anak mampu berpikir kritis. Berpikir kritis merupakan kemampuan seseorang untuk berpikir secara rasional dengan menganalisis fakta guna membentuk penilaian yang masuk akal. Pada umumnya, anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang besar. Ketika sampai pada masa itu, orang tua bisa memanfaatkan internet untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan anak. Selain itu, pemikiran kritis dapat didapatkan anak dari permainan (gim). Saat ini terdapat banyak game yang mampu mengasah pola pikir anak. Menurut dr. Dyah Novita Anggraini dalam platform Klikdokter, gim dapat membantu anak mengikuti instruksi, membuat rencana, dan memperkuat memori. Tidak semua game membawa pengaruh buruk bagi anak, semua itu tergantung dari bagaimana orang tua mengawasi permainan-permainan yang dimainkan anak.

Keempat, media digital sebagai sarana belajar. Di zaman sekarang, pendidikan bisa didapatkan dari luar sekolah, seperti pelajaran tambahan, les, kursus, dll. Saat ini, terdapat banyak platform pembelajaran daring dengan banyak fitur. Jika orang tua terlalu sibuk (tidak bisa mengantar jemput anak untuk les), para orang tua bisa mendaftarkan sang anak untuk mengikuti pembelajaran tambahan secara online. Terdapat banyak fitur pada platform belajar online sehingga bisa menambah semangat untuk belajar. Pembelajaran secara online dikemas dengan menarik, seperti soal-soal yang dibuat dalam bentuk model game dan penjelasan pembelajaran dengan berbagai animasi yang dapat menambah daya tarik anak untuk belajar.

Perkembangan Karakter Anak

Pertama, meningkatkan rasa percaya diri anak. Orang tua yang selalu mendukung kegiatan anaknya akan membuat sang anak menjadi lebih percaya diri. Hal ini karena anak akan merasa didukung oleh orang tua. Diri anak akan lebih terbuka pada orang tua dan akan menceritakan semua yang dipelajari serta didapatkan dirinya dari media digital.  Selain itu, anak yang lebih memiliki banyak pengetahuan tidak akan malu jika disuruh menjelaskan. Mereka akan yakin dengan apa yang mereka pelajari. Misalnya, seorang anak mempelajari materi melalui internet sebelum pelajaran dimulai. Anak tersebut akan memiliki pengetahuan lebih dahulu dari teman yang lain karena sudah mempelajarinya. 

Kedua, cara belajar anak akan lebih interaktif, fokus, dan personal. Beberapa anak memiliki kebiasaan tidak dapat belajar di tempat ramai atau terlalu banyak orang. Ketika orang tua sudah tahu kebiasaan sang anak, maka mereka akan mencoba melakukan yang terbaik untuk anak. Orang tua bisa mendaftarkan sang anak untuk mengikuti pembelajaran secara online sehingga anak tidak akan merasa terganggu dan akan lebih fokus. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim dalam artikel Voa Indonesia mengatakan bahwa jumlah pengguna platform digital terkait pendidikan telah mencapai 10,2 juta pengguna. Hal ini karena pembelajarannya bisa dilakukan dari berbagai tempat asalkan ada akses untuk menggunakan internet. Jika anak sudah merasa nyaman dan aman, maka dirinya bisa fokus dengan dunianya dan itu akan berdampak baik baginya untuk menerima ilmu-ilmu yang dipelajarinya.

Ketiga, anak akan mudah beradaptasi. Media digital akan selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Hal tersebut akan membuat orang tua dan anak selalu berproses dan menerima hal-hal baru. Perkembangan tersebut akan memengaruhi karakter anak karena anak akan belajar supaya dirinya tidak ketinggalan zaman dan mengikuti setiap perkembangan. Saat itulah orang tua harus membimbing anak agar mereka dapat beradaptasi dengan baik dan positif.

Keeempat, meningkatkan kreativitas pada anak. Media digital akan meningkatkan kreativitas pada diri anak. Banyak edukasi-edukasi yang ada di internet, baik dalam bentuk tulisan maupun bentuk video. Anak yang lebih pintar dalam hal kreatif dan artistik  adalah anak-anak yang dominan pada otak kanan. orang tua tidak mungkin memaksa anak untuk pintar dalam bidang akademik, sedangkan kemampuannya di bidang kreativitas. Oleh karena itu, media digital dapat dimanfaatkan sebagai salah satu cara untuk mengetahui bidang kepintaran anak. Jika mengetahui bahwa sang anak lebih condong pada hal-hal artistik, para orang tua bisa mengarahkan para anak ke platform-platform yang mengembangkan kreativitas anak. 

Semakin maju teknologi, semakin berkembang pula pola pikir anak. Para orang tua diharapkan  mampu memilah mana yang baik dan buruk untuk anak. Media digital akan membawa dampak positif bagi pendidikan anak jika orang tua mampu mengarahkannya. Anak-anak masih perlu bimbingan orang tua dalam melakukan semua tindakan, khususnya di era digitalisasi. Jadilah orang tua yang bisa mengikuti semua perubahan. Jika orang tua mampu beradaptasi secara positif dengan apa yang berkembang di dunia digital, maka anak akan dapat mengikuti pula karena apa yang dilakukan anak tergantung juga dengan apa yang diperintahkan orang tua.

Semua manfaat tersebut hanyalah sebagian besar dari manfaat-manfaat media digital bagi anak. Media digital dapat membawa banyak hal positif jika orang tua mampu mengarahkannya. Oleh karena itu, arahkanlah anak pada hal-hal yang baik dan selalu awasi setiap informasi yang diterima anak. Semua hal yang dilakukan oleh anak dan terjadi pada diri anak tergantung pula pada peran orang tua dalam kehidupan sang anak. 

Editor: Sabina Lintang Kemala

Cr: Pinterest

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *