Dampak Pembangunan di Jalan Affandi bagi Mahasiswa

Arus lalu lintas di sepanjang Jl. Affandi, Mrican, Caturtunggal, Depok, Sleman, akhir-akhir ini semakin padat. Banyaknya kendaraan yang melintas serta akses jalan yang menyempit menyebabkan sering terjadi kemacetan di daerah tersebut. Kemacetan di Jalan Affandi, atau yang lebih dikenal sebagai Jalan Gejayan, menjadi masalah yang semakin serius dalam beberapa waktu terakhir. Salah satu penyebab utama kemacetan ini adalah revitalisasi pohon yang sedang dilakukan di sepanjang jalan tersebut. Revitalisasi yang seharusnya bertujuan memperindah lingkungan justru memperlambat laju kendaraan dan mengurangi kapasitas jalan. Selain itu, budaya masyarakat yang kerap parkir di bahu jalan menambah beban lalu lintas sehingga kendaraan terpaksa memperlambat laju atau bahkan terhenti.

Bagi mahasiswa, terutama yang memiliki jadwal kuliah ketat dan jarak rumah yang jauh dari kampus, kemacetan ini menjadi masalah serius. Banyak mahasiswa terpaksa datang terlambat ke kelas meskipun sudah berusaha berangkat lebih awal. Situasi ini jelas merugikan mereka yang dituntut untuk hadir tepat waktu.

Diperlukan solusi yang lebih tegas dan cepat dari pihak pemerintah setempat. Penertiban parkir liar di bahu jalan harus menjadi prioritas agar proses tersebut tidak berlangsung terlalu lama. Kesadaran masyarakat juga perlu ditingkatkan agar lebih mematuhi aturan lalu lintas dan tidak memarkir kendaraan sembarangan. Selain itu, banyak tukang parkir yang berperan dalam proses penertiban jalan, tetapi masih belum optimal dalam pengerjaanya. Hal tersebut seringkali menyebabkan arus lalu lintas menjadi semakin macet.

Pada akhirnya, kemacetan di Jalan Affandi mencerminkan kebutuhan akan manajemen transportasi dan infrastruktur yang lebih baik. Jika masalah ini tidak segera diatasi, bukan hanya mahasiswa yang akan dirugikan, tetapi juga masyarakat umum yang menggunakan jalan ini sebagai akses utama.“Setiap kali aku berangkat kuliah pasti macet. Akhir-akhir ini juga jadi sering orang-orang membunyikan klakson di daerah situ. Karena rumahku juga jauh, setiap mau berangkat aku tu selalu resah, nanti di Condongcatur kejebak macet ga ya, aku berangkat jam segini nanti telat sampai kampus ga ya, dan pertanyaan-pertanyaan itu ngebuat aku ngerasa terbebani sendiri gitu,” ujar Dela Puspitasari, seorang mahasiswa yang setiap hari melewati jalan Affandi.

Editor : Catharina Menur Sekar Putih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *