Diskusi Buku bersama Dee Lestari: Cerita di Balik Kisah Tanpa Rencana

Program Studi Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma (USD) berkolaborasi dengan penerbit Bentang Pustaka untuk menggelar sebuah diskusi buku bersama penulis Dee Lestari. Acara dengan tajuk “Cerita di Balik Kisah Tanpa Rencana” ini berlangsung di Ruang Seminar Auditorium Driyarkara, Kampus II, USD Yogyakarta pada Jumat (13/12).

Acara yang dihadiri oleh civitas academica Program Studi Sastra Indonesia dan penggemar sastra umum ini dilaksanakan dalam rangka tour penutup launching buku Tanpa Rencana yang terbit pada November 2024. Tour launching buku ini sudah terlaksana di beberapa kota, di antaranya Ubud, Bandung, Jakarta, Surabaya, Magelang dan Yogyakarta. Acara ini menjadi salah satu kesempatan emas bagi para penggemar karena adanya Meet and Greet bersama Dee Lestari.

Diskusi buku ini menghadirkan Dee Lestari penulis  novel Tanpa Rencana dari Penerbit Bentang Pustaka. Acara dipandu oleh Redemptus Gemma Antero dan Carissa Azahra Candraningtyas.

Acara dibuka dengan pertunjukan musikalisasi puisi oleh Joan Delanoue Denting Sanitia Merdu dan Humaerah Nur’izzatinnisa yang membawakan puisi “Inteligesi Embun Pagi” karya Dee Lestari dalam bukunya Supernova.

Sambutan diberikan oleh Ketua Program Studi Sastra Indonesia, Sony Christian Sudarsono, S.S., M.A. dan Nurjanna Intan selaku Head Of Marcomm dari penerbit Bentang Pustaka.

Diskusi buku dibuka oleh Maria Magdalena Sinta Wardani S.S., M.A. selaku moderator dengan menampilkan video singkat pengenalan Dee Lestari yang menunjukan karya-karyanya, mulai dari buku dan film adaptasinya, karir menyanyi, dan lagu-lagu yang dibuat. Semua karyanya sebagai penulis, penyanyi, dan juga pencipta lagu akhirnya membawa Kak Dee kepada buku barunya yang berjudul Tanpa Rencana ini.

Dee Lestari, atau yang kerap disapa Kak Dee, memulai diskusi buku dengan bagaimana ide Tanpa Rencana ini dimulai pada tahun 2020. Kak Dee menceritakan tentang bagaimana proses dalam mencari ide dan menyusun buku Tanpa Rencana, ruang penciptaaan, bagaimana datangnya ide, juga mengenai penulis yang merespon. Diskusi ini juga menyampaikan bagaimana Kak Dee memiliki ruang berkarya dan kebebasan berkreasi. Kak Dee juga bercerita bagaimana ia suka berekspresimen di antara elemen-elemen dalam karyanya, seperti pencipta dan tokoh. Di samping itu, Kak Dee juga memberikan tips-tips untuk penulis pemula dalam pembahasan mengenai proses pembuatan bukunya.  

Tanya jawab dipandu oleh moderator dan diikuti oleh 3 penanya yang mengajukan berbagai pertanyaan, seperti bagaimana keterlibatan pada proses adaptasi karya, mengapa setiap memilih penerbit Bentang Pustaka, dan apa yang membuat Kak Dee terus menulis.

Sesi diskusi diakhiri dengan pemberian cendramata oleh Program Studi Sastra Indonesia dan Penerbit Bentang Pustaka kepada Dee Lestari maupun moderator.

Acara diakhiri dengan sesi foto bersama dan dilanjutkan dengan kegiatan tanda tangan buku bersama Dee Lestari sebagai penulis buku Tanpa Rencana.

“Walaupun saya penggemar lama, tetapi baru pertama kali bertemu (penulis Dee Lestari) di sini dan acaranya menarik banget apalagi dengan adanya foto bareng dan tanda tangan Kak Dee. Buku ini menurut saya sangat personal, seperti Kak Dee bilang, ya bahwa ketika kita memahaminya lebih dalam dan mungkin punya pengalaman dari hal itu kayak merasa ikut wah, ikutan menangis,” ujar Anis, penggemar Dee Lestari sejak buku pertama Supernova pada acara diskusi buku Tanpa Rencana.

Editor: Ni Komang Putri Sawitri Ratna Duhita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *