Dikebumikan tulus yang daku berikan
Sinta, lupakah kau rasanya dicinta?
Atau pada akhirnya, aku tak nyata bagimu adinda?
Ah diriku gundah gulana
Bersamamu ribuan purnama berlalu
Sinta, sudahkah kau mencintaiku?
Atau panah Sri Rama tertanam begitu dalam di jantungmu?
Ah rasaku tak mampu
Biar semesta menyadari perbedaan yang nyata
Rama yang mengorbankanmu demi rakyatnya, menanglah egonya
Berlarilah padaku, Sinta
Padaku yang mengorbankan segalanya untukmu
Mungkin para Bathara tak mengerti
Baginya parasmu milik takdir Sri Rama
Lalu terkutukah wujudku?
Yang nyatanya lebih tulus mencintaimu
Selamanya tidaklah sebentar, Sinta
Bahkan sewindu yang kita habiskan belum cukup
Dan cintamu masih bukan milikku
Belum sampai di genggaman tanganku
Sudah kulayangkan murka semesta
Sebab mencintaimu sesakit ini adanya
Lalu bagaimana nasibmu setelah kembali pada Sri Rama?
Berkenankah kau pada tuduhannya tentang nirmala?
Alengka merindukan padminya
Hilang sudah wangi suralaya
Berakhir kita yang tak bersama
Sebab kesalahanku, yaitu jatuh cinta
Asmaraku lenyap, Sinta
Demi cintamu pada Sri Rama
Biarkanku melihatmu ‘tuk terakhir kalinya
Dari rumah terakhirku, naraka
Yogyakarta, 21 September 2023
Sumber Ilustrasi : Atma Go (Website)