Rumah

Rumah yang menjadi tempat tinggalku sejak lahir, mempunyai kejadian misterius tanpa motif yang jelas sampai saat ini. Tidak hanya aku yang mengalami rangkaian kejadian aneh ini, tetapi semua anggota keluargaku juga mendapat hal serupa. 

Beberapa bulan belakangan ini, terjadi hal tidak wajar di dalam rumah, seperti barang yang mendadak hilang lalu muncul di tempat lain dan suara asing yang mengganggu kami. Selain itu, anjing peliharaanku juga sepertinya diganggu oleh makhluk tak kasat mata.

Suatu hari di jam 3 subuh, aku terbangun untuk ke toilet seperti biasanya. Sekilas aku melihat handphone yang mati kehabisan baterai karena semalam kupakai sebelum tidur. Setelah mencolokkan handphone-ku ke kabel charger, aku mendengar suara tangisan lirih. Sejenak aku terdiam dan berpikir positif bahwa suara itu adalah anjing-anjingku yang merintih karena saling bertengkar. Namun, di sisi lain, pikiranku merasa suara itu berbeda dengan suara anjing-anjingku yang biasanya terdengar.

Tidak lama dari itu, aku melupakannya dan bergegas untuk ke toilet. Hampir saja aku melupakan tujuan utamaku untuk ke toilet. Setelah kembali dari toilet, aku melihat handphone-ku yang sudah menyala kembali secara otomatis karena sudah terisi daya beberapa persen. Aku melihat handphone yang sudah menampilkan jam 3.40 dan bersiap memejamkan mataku kembali. 

Tepat sebelum aku memejamkan mata, terdengar teriakan keras dari seseorang yang sedang menangis. Aku terkejut mendengar raungan keras yang mendadak terdengar pada jam ini. Aku langsung berpikir, apakah suara itu dari pertengkaran anjing-anjingku yang masih berlangsung? Apakah ada orang yang sedang bertengkar hebat di jalanan hingga saling menyakiti? Suara itu terdengar sangat asing untuk suara anjing dan orang bertengkar. Aku berusaha mencari asal suara dan menemukan bahwa suaranya terdengar dari arah jendela samping kamarku. Penasaran dengan apa yang terjadi, aku memutuskan mendekat ke jendela lalu mencari-cari apakah ada orang di luar sana. Nihil. Tidak ada orang sama sekali. 

Aku kembali berbaring dan menunggu suara tersebut berhenti selama 30 menit setelahnya. Aku mengembuskan napas lega dan memutuskan untuk bertanya kepada orang rumah di pagi hari. Esoknya, aku bertanya perihal kejadian tersebut, tetapi mereka semua tidak mendengar ada suara tangisan. Hanya aku yang mengalaminya. Aku memantau rekaman CCTV yang terpasang di rumah dan melihat anjingku yang menangis dengan menghadap ke atas rumah. Namun, saat itu sedang tidak ada siapa-siapa di atas karena keluarga kakak pertamaku pergi berlibur dan yang lainnya berada di sisi rumah yang lain.

Selain aku dan orang tuaku, rumah bertingkat ini ditinggali juga oleh kakak pertamaku beserta istri dan anaknya yang masih kecil, kakak ketiga, kakak kelima, serta salah satu sepupuku. Pada malam yang berbeda, sekitar jam 12 atau 1 malam aku mendengar suara berisik dari lantai atas, suara barang-barang yang dipindahkan serta suara orang berjalan mondar-mandir yang sangat jelas terdengar karena material lantai di atas hanya menggunakan kayu. Aku meyakini bahwa istri dari kakak pertamaku sedang berbenah karena ia memang memiliki kebiasaan menata dan memindahkan barang-barang. Maka dari itu, aku bersikap biasa saja dan cuek.

Keesokan harinya, kakakku yang ketiga dan kelima bertanya tentang suara tersebut. Sejenak kami berpikir hal tersebut memanglah ulah istri kakak pertama kami. Sepupuku, yang saat itu juga tinggal di lantai atas seperti kedua kakakku, bercerita bahwa pintunya digedor dengan keras. Pada awalnya, gedoran pintunya hanya kecil, seperti ketukan tikus atau hewan lainnya. Namun, semakin lama gedoran tersebut semakin keras, katanya. Tidak lama kemudian, kami teringat bahwa kakak pertamaku sedang pergi berlibur ke Singkawang bersama istri dan anaknya. Artinya, jika bukan mereka, maka siapa?

Rangkaian kejadian ini tidak hanya terjadi pada malam hari. Kakakku yang keempat juga mendapat pengalaman yang aneh. Saat itu dia sedang di rumah dan memakai toilet yang berada di dekat pintu belakang rumah. Ketika keluar dari toilet, ia melihat mama kami sedang berjalan keluar dari pintu belakang ke arah hutan. Ia menegur dan bertanya, tetapi tidak dijawab. Lalu ia kembali ke depan dan melihat mama yang baru saja keluar dari kamar dekat ruang tamu. 

Keponakanku yang masih berumur satu tahun juga tidak luput dari gangguan. Pada saat itu, keponakanku digendong oleh salah satu kakakku saat ingin memasak di dapur. Terdapat selang yang memang selalu berada di tempat cuci piring. Tidak ada yang membuka keran air atau mencuci piring, tetapi selang tersebut langsung mengeluarkan air dan langsung mengarah ke muka keponakanku. Semua yang sedang berada di tempat kejadian kaget dan terheran-heran karena tidak ada yang menyentuh keran air di tempat cuci piring dan mustahil keponakanku menyalakan keran pada saat masih dalam gendongan.

Hingga saat ini, kejadian aneh masih terus menghantui rumah ini tanpa alasan yang jelas dan logis. Kejadian yang sering terjadi di sini adalah suara-suara, barang hilang, ataupun lampu yang mati-hidup sendiri. 

Editor: Helena Setiasari
Baca Juga : Pertemuan dengan Bola Api

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *