Pembentukan kelompok dalam inisiasi kampus berdampak positif bagi mahasiswa baru (maba) dalam berelasi. “Saya sukanya karena ada kelompok-kelompok gitu, kan. Jadi, bisa punya kenalan”, ucap Helena mahasiswa baru Angkatan 2023. “Kalau menurut saya pribadi, saya suka yang jaksa itu karena memang orangnya kan lebih sedikit, ya. Jadi, anggota kelompoknya juga lebih sedikit, terus jadi lebih kenal satu sama lain”, jelasnya lagi.
Setelah mengikuti kegiatan inisiasi dan peresmian sebagai mahasiswa baru, salah satu maba dari prodi Sastra Indonesia bernama Helena membagikan pengalamannya dalam wawancara yang dilakukan pada Minggu, 10 September 2023 bersama tim Jurnalistik Universitas Sanata Dharma. Sebagai maba Angkatan 2023, ia merasa sangat terharu, terkesan, dan merasa benar-benar disambut sebagai mahasiswa baru. Ia merasakan perbedaan dalam inisiasi yang sudah ia laksanakan dengan inisiasi yang ada dalam bayangannya saat akan menjalani inisiasi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Inisiasi yang sudah ia jalani, yaitu Inisiasi Sanata Dharma (Insadha), Jalinan Akrab Sastra (Jaksa), Hari Akrab Sastra Indonesia (Haksi), dan Inagurasi Insadha. Dalam keempat inisiasi yang sudah dilaksanakan, Helena merasakan perbedaan dari setiap kegiatan tersebut. Banyak manfaat yang diperoleh dari setiap inisiasi dalam menentukan langkah untuk kedepannya.
Dalam sharingnya, Helena menceritakan tentang bayangannya sebelum mengikuti rangkaian inisiasi. Ia mengira, pada saat inisiasi akan mendapatkan perilaku yang kurang mengenakkan dari kakak tingkatnya, seperti dibentak, dimarahi, diteriaki, serta berbagai perilaku yang tidak enak lainnya, seperti pada video-video ospek yang tersebar di sosial media. Namun, ekspektasinya salah total. Selama kegiatan inisiasi, seluruh kakak tingkat memperlakukannya dengan baik dan ramah layaknya keluarga.
“Sebenarnya, bukan ke ekspektasi, ya. Lebih kayak, yang saya bayangkan sebelumnya, itu kayak bakal dimarah-marahi, dibentak-bentak. Gitu, kan. Kek yang di video-video orang biasanya, tapi ternyata pas Insadha itu, kok kakak-kakaknya itu baik-baik, jadi kayak benar-benar nyaman banget. Kek dianggap keluarga gitu”, ujarnya.
Kesan yang ia rasakan selama Insadha, yaitu pesan yang disampaikan oleh pembicara eksternal yang membahas tentang persiapan diri untuk menuju masa depan, seperti menentukan karir sehingga ia mendapatkan gambaran untuk menentukan karier dimasa yang akan datang. Selanjutnya, adapun benefit yang ia dapatkan dari kegiatan Insadha, yaitu pembentukan kelompok sehingga ia dapat berkenalan dengan mahasiswa baru lainnya dan menambah relasi. Selain itu, ia juga merasa terbantu dengan adanya Expo Insadha yang memperkenalkan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sehingga ia dapat mengenali lebih dalam lagi tentang setiap UKM yang ada di Universitas Sanata Dharma serta menentukan UKM yang cocok untuknya.
Setelah mengikuti Insadha, Helena merasakan adanya perbedaan antara inisiasi kampus dengan inisiasi fakultas, perbedaan itu ia rasakan dari keintiman yang terjalin di dalamnya. Saat Insadha, ia merasa terlalu banyak orang dalam kelompoknya sehingga keakraban dalam kelompok masih sangat kurang, sedangkan dalam inisiasi fakultas (Jaksa) jumlah orang di dalam kelompoknya sedikit sehingga terasa lebih akrab sehingga bisa lebih mengenal satu sama lain.
Selain perbedaan yang dirasakan, Helena juga mendapatkan informasi lebih mengenai kampus dan sistem poin yang kampus terapkan sebagai syarat kelulusan.
Selain pengalaman Insadha dan Jaksa, pengalaman inisiasi prodi, yaitu Haksi juga tidak kalah menarik baginya. Ia mengatakan bahwa acara Haksi sangat menarik karena game-game yang bersifat outdoor dan mengenal anggota kelompok lebih dalam lagi karena di dalam kelompok hanya ada sedikit orang. Namun, keseruan kegiatan itu berlangsung singkat sehingga ia merasa terburu-buru dalam kegiatannya terutama dalam kegiatan bermain game.
Selanjutnya, acara peresmian mahasiswa baru ditutup dengan Inagurasi Insadha. Dalam acara Inagurasi tersebut, Helena sangat tertarik dengan acara Upacara Cahaya. Namun, lagi-lagi menurutnya acara tersebut terlalu singkat. Walau begitu singkat, ia sangat merasa terharu karena acaranya begitu formal dan merasa lebih dirayakan sebagai mahasiswa baru.
Sebagai mahasiswa baru, Helena merasakan tantangan dalam mencari teman dan relasi yang lebih luas. Baginya, di dalam ranah perkuliahan jika tidak memiliki relasi pertemanan, masa perkuliahan akan terasa berat serta sulit dalam mendapatkan info kegiatan kepanitiaan atau kegiatan lainnya yang ada di kampus. Maka dari itu, ia banyak mengikuti kegiatan kampus supaya bisa dengan mudah mendapatkan banyak informasi yang bermanfaat selama masa perkuliahan.
“Karena di perkuliahan tu kalau benar-benar gak punya relasi itu kayak berat banget menjalani perkuliahannya juga, gak bisa kayak ikut apa yang ada info kepanitiaan, apa, segala macam kan biasanya dapat dari teman, ya” ucapnya.
Helena juga menceritakan tentang pengalamannya selama menjadi mahasiswa di Universitas Sanata Dharma Yogyakarya, yaitu ia merasa mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak, mulai dari kakak tingkat hingga para dosen yang memberikan informasi penting bagi para mahasiswa baru. Ia juga menyarankan bagi para calon mahasiswa baru selanjutnya untuk bergabung menjadi bagian dari Universitas Sanata Dharma karena sifat kekeluargaan yang dimiliki Universitas Sanata Dharma sangat kuat dan tingkat senioritas yang tidak begitu tinggi sehingga memberikan kenyamanan tersendiri.
“Untuk yang calon mahasiswa baru, saya menyarankan sih, bagus banget ya masuk sini. Karena kekeluargaannya tu kuat banget. Gak kayak individual, gitu nggak. Terus ke kakak tingkat juga gak terlalu tinggi senioritasnya jadi kayak bisa lebih nyaman”, ujarnya.
Editor : Clara Lintang Kinanti
Sumber foto : @documentainsadha