Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the demo-importer-plus domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/katakars/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the rishi-companion domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/katakars/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121

Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain rishi dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /home/katakars/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Pelindung Diriku? – KataKarsa

Pelindung Diriku?

Saat hari t’lah kehilangan mentari

Seorang gadis tak lagi menari

Pancaran cahaya terakhir mentari

Membuatnya melihat gadis lain menari

Jiwanya t’lah lama mati

Namun berusaha bangkit kembali

Sulit untuk berlari dan menari

Namun, setidaknya ia mampu tuk berdiri

 

Gulita telah menyelimuti

Namun, jiwanya masih mencari mentari

Tersenyum bagai lahir kembali

Dengan pelindung yang t’lah mati

Berusaha tuk dapat menyelimuti diri

Berlari tanpa arah, mengejar mentari

Hingga, ia tiba di pengujung hari ini

 

Sinarnya hilang, tak lagi dapat menerangi

tuan, apakah aku telah mati?

Apakah aku t’lah usai? 

Segala emosimu, kini t’lah terurai 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *