Acara puncak Bellarminus Day diadakan oleh Campus Ministry Universitas Sanata Dharma pada Sabtu (16/09), sebagai bentuk perayaan Santo Robertus Bellarminus, pelindung Universitas Sanata Dharma. Acara yang melibatkan misa syukur dan pentas seni ini berjalan dengan meriah sekaligus menuai sambutan positif dari berbagai pihak.
Banyak mahasiswa yang menghadiri acara tersebut, salah satunya Silvia Novayani, seorang mahasiswi Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2021. Silvia mengetahui acara ini dari teman-temannya dan akun instagram @campusministryusd. Silvia tertarik untuk mengikuti acara ini karena tahun sebelumnya dia tidak hadir, jadi dia ingin mengikuti acara puncak Bellarminus Day tahun ini. Ia tertarik untuk mengikuti misa yang melibatkan berbagai suku dan menonton pentas seni. Acara tersebut meninggalkan kesan positif baginya karena berhasil mengumpulkan mahasiswa dari berbagai daerah.
Ketika dimintai pendapat tentang momen paling berkesan dalam acara tersebut, dia menyoroti tiga hal. Yang Pertama adalah perayaan ekaristi di puncak acara yang melibatkan partisipasi mahasiswa dari berbagai latar belakang suku bangsa. Baginya, ini menggambarkan bahwa Kapel Robertus Bellarminus menjadi tempat bertemunya mahasiswa dari berbagai wilayah yang memiliki hasrat bersama dalam melayani Tuhan. Kedua, setelah misa, ada pentas seni yang melibatkan beragam komunitas di Universitas Sanata Dharma. Menurutnya, pentas seni ini sangat mendukung mahasiswa untuk menunjukkan bakat dan potensi yang mereka miliki. Ketiga, momen yang sangat berkesan adalah dimulainya acara pentas seni dengan doa lintas iman. Hal ini menciptakan suasana yang mengesankan bagi semua peserta karena doa dipimpin oleh mahasiswa-mahasiswa keyakinannya berbeda-beda. Dengan kata lain, momen berkesan dalam Bellarminus Day mencakup perayaan ekaristi yang melibatkan mahasiswa dari latar belakang suku yang berbeda, pentas seni yang mendukung penampilan mahasiswa, dan doa bersama yang dipimpin oleh mahasiswa yang agamanya beragama.
Acara ini tidak hanya diikuti mahasiswa saja. Romo Agustinus Sugiyo Pitoyo, S.J., yang menjadi pemimpin perayaan ekaristi dalam Bellarminus Day, juga sempat turut hadir dalam acara tersebut. Beliau mengungkapkan bahwa ketertarikan beliau untuk mengikuti acara ini dilatarbelakangi keinginan beliau untuk lebih mengenal mahasiswa Universitas Sanata Dharma. Sebagai seorang pengajar di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), beliau memiliki keterbatasan dalam mengenal mahasiswa Universitas Sanata Dharma.
Bagi Romo Agustinus Sugiyo Pitoyo, S.J., acara Bellarminus Day ini menarik. Beliau merasa tertarik pada acara yang melibatkan mahasiswa, terutama yang juga menggabungkan unsur spiritual mahasiswa dan rasa kebersamaan.
Lebih lanjut, beliau memandang bahwa acara Bellarminus Day sangat penting karena mampu mengumpulkan Paguyuban Widyani (Civitas Academica) Universitas Sanata Dharma dan melalui momen tersebut, Paguyuban Widyani Universitas Sanata Dharma dapat merenungkan keteladanan Santo Robertus Bellarminus. “Acara ini saya kira sangat penting, ya, karena bisa mengumpulkan kita, mengambil momen. Santo Bellarminus itu pelindung Sanata Dharma dan Santo Bellarminus tuh meskipun sangat pandai dan punya kemampuan yang bener-bener dipakai oleh, oleh masyarakat, oleh gereja, oleh orang lain, tapi sangat rendah hati. Jadi, orang yang pandai, tapi rendah hati. Orang yang pandai, rendah hati, dan baik, itu sangat dibutuhkan sebagai teladan ya. Jadi, penting sekali,” papar beliau.
Ririn Repalina (Ririn) yang merupakan salah satu anggota panitia juga merasa terkesan dengan acara Bellarminus Day. Ririn mengungkapkan bahwa segala hal dalam acara tersebut sangat menarik, terutama pertunjukan seni lintas iman dari berbagai komunitas di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Ririn juga menjelaskan bahwa ia mendapat informasi tentang acara Bellarminus Day dari komunitas kerohanian yang aktif melayani di kapel Universitas Sanata Dharma. Selain itu, ia juga menilai bahwa acara Bellarminus Day sangat keren, meriah, dan menyenangkan baginya. “Keren, sangat meriah dan sangat menyenangkan,” ujarnya.
Pauline Sucitra Dewi, seorang anggota Student Staff dari Campus Ministry (CM), juga mengungkapkan bahwa Bellarminus Day adalah sebuah acara luar biasa karena pertunjukan seni lintas iman yang ada di dalamnya. Hal tersebut menjadi sesuatu yang paling dinantikan dan yang paling menarik baginya.
Pauline menjelaskan bahwa acara tersebut tidak hanya mengundang komunitas keagamaan, tetapi juga komunitas etnis, sesuai dengan tema acara, yaitu “Bertumbuh dalam Kebersamaan”. Ia juga mengatakan bahwa keberagaman agama dan budaya juga tercermin dalam misa pembuka ketika Pakat Batak mempersembahkan sebuah tarian.
Selain itu, Pauline juga menceritakan mengenai kesan yang dirasakannya saat mengikuti serangkaian acara puncak Bellarminus Day dari awal hingga akhir. Pauline merasakan perasaan senang saat melihat penampilan dari Pakat Batak. Baginya, melihat penampilan dari daerah batak merupakan sesuatu yang istimewa karena tempat asalnya yang jauh dari Batak. Maka dari itu, ia sangat senang karena bisa melihat penampilan dari pakat Batak dalam acara Bellarminus Day. Selain itu, ia juga merasa sangat excited saat melihat penampilan dari Pakat Dayak karena ia berasal dari Dayak dan saat melihat pementasan dari Pakat Dayak, rasa rindu terhadap kampung halamannya pun tumbuh.
Selain sebagai staff CM, Pauline secara pribadi sangat senang bisa terlibat dalam acara Bellarminus Day. Baginya, ini adalah peristiwa tahunan yang penting karena berkaitan dengan peringatan Santo Pelindung Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Lebih dari itu, ia merasa senang dapat memperkenalkan aspek keberagaman agama dan iman dalam acara ini sekaligus mengenalkan sosok Santo Robertus Bellarminus kepada mahasiswa/i yang beragama non-Katolik.
Kesuksesan Bellarminus Day tidak terlepas dari kerja sama yang erat dalam panitia. Pauline menjelaskan bahwa persiapan acara tersebut dimulai sebulan sebelum acara, termasuk pembahasan tema, konsep, dan pembentukan panitia. Acara tahun ini dipersiapkan dengan sangat matang sehingga melebihi ekspektasi.
Selama bertugas sebagai student staff Campus Ministry dalam acara tersebut, Pauline merasakan momen keberagaman yang sesuai dengan tema acara tersebut. Panitia yang berasal dari berbagai komunitas keagamaan yang berbeda bekerja sama dengan baik untuk menyelenggarakan Bellarminus Day. Selain itu, ia juga menceritakan momen lucu. Saat misa pembuka, ada seorang panitia dari Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) Apostolos berperan sebagai tata laksana karena petugas tata laksana kekurangan orang. Dalam kedua situasi ini, terlihat bagaimana keberagaman terwujud dalam kepanitiaan acara Bellarminus Day.
Penulis: Benedicta Fayola & Laetitia Sugestian
Editor: Catharina Menur Sekar Putih