Lembaga Bahasa (LB) Sanata Dharma mengadakan acara pameran Lembaga Bahasa Fair di Ruang Seminar Driyarkara, Lantai II, Auditorium Driyarkara, Universitas Sanata Dharma (USD), Jumat (29/09), pagi. Pameran ini dihadiri oleh pengunjung dalam maupun luar USD. Pameran ini diisi dengan berbagai macam rangkaian acara yang menarik seputar bahasa dan budaya.
Sebelum memasuki ruangan, para pengunjung melakukan registrasi terlebih dahulu, lalu mereka akan mendapatkan stiker dan beberapa brosur. Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB yang diawali dengan pembukaan oleh kedua MC, Sabina dan Kelvin. Kemudian, acara dilanjut dengan sambutan dari ketua panitia Lembaga Bahasa Fair, Roswita Putri, dan dilanjut dengan sambutan dari Ketua Lembaga Bahasa, Dr. Made Frida Yulia. Acara dibuka secara simbolis dengan membunyikan gong yang dilakukan oleh Ketua Lembaga Bahasa. Selanjutnya, MC membacakan rundown, sebelum akhirnya persiapan trial class Asia Timur, Jepang dan Korea Selatan dibuka.
Tepat pada pukul sepuluh, terdapat demo pakaian Asia Timur, Jepang. Setelah itu, acara dilanjut dengan Bincang Bahasa Korea bersama S. Soh Dae Young, M.Ec., M.Sc.. Pada kegiatan tersebut, beliau menjelaskan banyak hal tentang Korea Selatan, terutama sejarah bahasanya. Beliau menyelinginya dengan beberapa quiz dan games. Pukul 11.40 WIB adalah waktu untuk istirahat, sholat, dan makan (ishoma) hingga kurang lebih pukul 13.00 WIB. Setelah ishoma, kegiatan dilanjut dengan “Bincang Bahasa Inggris”. Lalu, kegiatan dilanjut dengan trial class bahasa Inggris, IELTS, dan TOEFL. Acara ini juga diselingi dengan dua sesi doorprize yang menarik untuk memeriahkan acara. Selain itu, terdapat pula booth-booth dari berbagai negara yang menyediakan buku, bahasa, pakaian tradisional, pembuatan kaligrafi, dan konsultasi khusus secara gratis. Terdapat booth Asia Timur, yaitu Jepang dan Korea Selatan. Di sana pengunjung juga bisa mencoba pakaian tradisional Jepang atau Korea. Selain itu, terdapat booth Inggris dan booth Indonesia. Pengunjung dapat mengecek kemampuan bahasa Inggris atau bahasa Indonesia di kedua booth tersebut.
Dengan adanya kegiatan Lembaga Bahasa Fair ini, Roswita sebagai ketua panitia berharap acara selanjutnya dapat lebih ramai oleh pengunjung karena acara ini dapat menjembatani orang-orang yang (mungkin) belum paham tentang bahasa.
“Ini ‘kan pertama kali LB buat open house karena sebelum-sebelumnya itu Culture Fest, tapi terhenti karena pandemi. Terus, kami memulai lagi baru, tapi kali ini dengan konsep open house yang lebih gratis karena kalau dulu Culture Fest itu ‘kan membayar,” tutur Roswita.
Beliau menambahkan, “Kami membantu teman-teman di luar untuk lebih paham kenapa, sih, harus belajar bahasa Inggris? Tempat mana yang cocok? Mereka ini levelnya di mana? Juga ‘kan, ada juga pelevelan bahasa Indonesia untuk kita, orang Indonesia juga tahu levelnya di mana. Untuk teman-teman juga paham, tadi ‘kan ada konsultasi perbedaan IELTS TOEFL itu juga banyak yang tanya. Apa sih bedanya? TOEFL itu ada berapa? Jadi, untuk menjembatani saja.”
Rangkaian acara dari Lembaga Bahasa Fair selesai pada pukul 16.14 WIB. Namun, booth masih dibuka hingga pukul 17.00 WIB.
Editor : Sabina Lintang Kemala
Sumber foto : Dok. Bengkel Jurnalistik