BADLAND HUNTERS: BERTAHAN DI TENGAH PERUBAHAN DUNIA

Identitas Film

Judul Film   : Badland Hunters

Sutradara     : Heo Myung Haeng

Produser      : Byun Seung-min, Ma Dong Seok

Pemain        : Ma Dong Seok, Lee Hee Jun, Lee Jun Young, Roh Jeong Eui dan Kim Young Sun

Genre : Fantasi, laga, fiksi ilmiah, drama

Durasi : 107 menit

Tahun 2024 merupakan tahun yang menguntungkan bagi dunia perfilman Korea Selatan. Berbagai film dengan genre yang berbeda rilis di awal tahun 2024, salah satunya adalah Badland Hunters. Film yang tayang pada 26 Januari 2024 di aplikasi Netflix ini cocok ditonton untuk orang-orang yang menyukai genre aksi serta fantasi.

Film Badland Hunters yang dibintangi oleh aktor terkenal, seperti Ma Dong Seok, Lee Hee Jun, dan Lee Jun Young merupakan film aksi pertama dari sutradara Heo Myung Hae. Sebelum menjadi sutradara, Heo Myung Hae berprofesi sebagai pengarah koreografi seni bela diri pada beberapa film terkenal seperti Train to Busan.  

Film dimulai dengan adegan seorang dokter bernama Yang Gisu (Lee Hee Joon) yang berusaha menyuntikkan cairan hasil eksperimennya  ke dalam tubuh sang anak agar dapat hidup abadi. Belum sempat sang dokter menyuntikkan cairan tersebut, tiba-tiba terjadi gempa bumi dahsyat. Akibatnya, bumi mengalami perubahan yang cukup besar karena lingkungan menjadi lebih berdebu. Hal tersebut membuat bumi tidak dapat dihuni lagi, hanya orang-orang terpilih yang mampu menghuninya.

Namsan (Ma Dong Seok) dan Choi Jiwan (Lee Jun Young) merupakan tokoh paling penting dalam film ini. Mereka berperan sebagai pemburu yang baik karena menjual hasil buruan kepada warga di tempat mereka mengungsi dengan sistem barter. Pengungsian mereka berbentuk kamp karena jarang terdapat bangunan yang layak ditempati sejak gempa bumi dahsyat beberapa tahun silam. Di situ, tinggal juga seorang gadis bernama Han Suna (Roh Jeong-eui) yang hidup bersama neneknya (Seong Byeong-suk). Keduanya adalah warga yang paling dekat dengan Namsan dan Jiwan.

Suatu ketika,  datanglah sekelompok misionaris yang menawarkan kehidupan lebih layak kepada Suna dan neneknya. Alasannya, mereka hanya ingin menyelamatkan anak muda seperti Suna yang memiliki potensi. Namsan pun merasa curiga, tetapi akhirnya ia menerima keputusan Suna untuk pergi bersama kelompok misionaris tersebut.

Baca juga: Ciri Khas Pengguna Media Sosial dan Kebiasaannya, Kamu termasuk yang Mana, nih?

Di tengah perjalanan, nenek Suna merasa tidak kuat melanjutkan. Seorang wanita dalam kelompok itu menyuruh Suna dan yang lain untuk jalan terlebih dahulu,  sementara nenek Suna dirawat oleh salah seorang di kelompok misionaris itu. Awalnya Suna menolak, dirinya bersikeras ingin menemani neneknya. Namun, neneknya menasihati dirinya agar mengikuti saran wanita tadi. Akhirnya, Suna memutuskan melanjutkan perjalanannya.

Ternyata Suna dan anak-anak lainnya didampingi oleh orang tua mereka dibawa ke apartemen yang menyediakan air bersih. Alur film ini menceritakan bahwa air bersih sangatlah langka sehingga ketika mereka menemukan air bersih, seakan menemukan harta karun. Konflik muncul di sini. Dimulai ketika para orang tua dipisahkan dari anak-anak mereka. Kemudian, Suna dan anak-anak lainnya dipaksa bersaing dengan iming-iming bisa bertemu orang tua mereka lagi. 

Ternyata ada rencana busuk di balik semua itu. Gisu, dokter yang selamat dari gempa bumi dahsyat masih hidup. Eksperimennya membuat manusia hidup abadi dengan suntikan berhasil dilakukan. Hampir semua orang yang ada di apartemen itu bergantung hidup pada cairan yang diberikan Gisu. Mereka hidup abadi karena cairan tersebut sehingga setiap mereka mati, mereka akan hidup lagi. 

Namsan yang sejak awal sudah merasa janggal dengan tawaran kelompok misionaris itu, berusaha mencari Suna bersama Jiwan. Ternyata benar dugaannya, Suna terkena tipu. Namsan dan Jiwan berusaha menyelamatkan Suna dari tempat tersebut. 

Ketika mencermati alur Badland Hunters secara keseluruhan, kita akan merasa bahwa film ini memiliki tema yang hampir mirip dengan alur film Concrete Utopia. Ternyata, kedua film tersebut memiliki hubungan. Film Concrete Utopia merupakan film pertama, sedangkan Badland Hunters adalah lanjutannya. Tenang saja, kita tidak perlu menonton Concrete Utopia terlebih dahulu karena kedua film tersebut memiliki kisah yang berbeda, hanya latarnya yang sama. Tema pada film Concrete Utopia lebih fokus rasa kemanusiaan, sedangkan Badland Hunters lebih fokus pada aksi heroik Namsan dan Jiwan untuk menyelamatkan Suna.

Terdapat beberapa kelebihan pada film Badland Hunters sehingga menarik minat banyak orang untuk menontonnya. Durasi film Badland Hunters adalah 107 menit atau 1 jam 47 menit. Meskipun durasinya terkesan lama, sutradara mampu memberikan kualitas alur yang menarik. Alur yang diceritakan tidak monoton serta mudah dipahami penonton sehingga sedikit kemungkinan penonton merasa bosan. Pada bagian awal film, terlihat tokoh Namsan yang menembak buaya guna menyelamatkan Jiwan. Adegan itu memacu adrenalin penonton, jantung terasa berhenti sejenak karena adegannya sangat menegangkan. Dari adegan tersebut terlihat bahwa dalam 107 menit ke depan akan ada adegan-adegan laga yang lebih memukau.  Akting para aktor tidak perlu diragukan lagi, terutama akting pemeran utamanya, yaitu Ma Dong Seok. Para penggemar film Korea, terutama film bergenre aksi pasti tidak asing dengan Ma Dong Seok karena dirinya dikenal sebagai aktor khusus film laga atau aksi. Keterlibatannya  dalam film Badland Hunters semakin menambah rasa penasaran penonton. Adegan laga yang dilakukan oleh para pemain terasa spontan. Contohnya ketika adegan Namsan serta Jiwan melawan para penjaga apartemen demi menyelamatkan Suna. Iringan musik yang beradu dengan adegan laga para aktor menambah tingkat keseruan film ini.  

Efek visual yang terdapat pada film Badland Hunters terasa di atas rata-rata dari film Asia biasanya. Efek yang ditampilkan benar-benar membuat penonton merasa dunia pada film itu nyata. Contohnya pada awal film dimulai terdapat gempa bumi dahsyat yang mengakibatkan dunia hampir hancur. Gabungan efek gerakan pada kamera serta efek suara membuat penonton turut merasakan aura mencekam dan menegangkan.

Sayangnya, ada bagian-bagian dalam film ini yang patut untuk dievaluasi. Beberapa penonton merasa bahwa seharusnya film Badland Hunters dibuat dalam bentuk serial saja. Penyebabnya karena penonton merasa alur yang disajikan terasa sangat cepat dan terkesan buru-buru. Selain itu, beberapa adegan terasa terlalu dilebih-lebihkan, terutama pada adegan laga. Terkadang guncangan pada kamera terasa terlalu kuat sehingga penonton kurang dapat menikmati beberapa adegan laga yang tersaji. Bagi beberapa penonton pun, alur yang disajikan dalam film ini rasanya bisa ditebak karena alurnya hampir sama dengan film Concrete Utopia.Film Badland Hunters mungkin memang tidak sebagus film laga yang lain karena ending cerita yang mudah ditebak dan ceritanya terkesan buru-buru. Namun, penggemar film laga dipastikan tidak akan merasa kecewa. Akting para aktor, terutama Ma Dong Seok tidak perlu diragukan lagi. Alur yang terasa cepat itu bukanlah halangan untuk menikmati unsur-unsur seru yang tersedia pada film ini. Badland Hunters sangat cocok ditonton oleh mereka yang sudah mengharapkan lanjutan dari film Concrete Utopia dan bagi mereka yang suka menonton film bergenre aksi campur fantasi.

Editor : Maria Tatag Prihatinningtyas Wigati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *