Sabtu, (24/06) Unit Kegiatan Program Studi (UKPS) Bengkel Sastra, Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma (USD) mengadakan sebuah acara berbentuk Pelatihan Artistik. Acara yang digelar di Gedung Sastra USD ini diikuti oleh sejumlah mahasiswa/i Program Studi Sastra Indonesia USD Angkatan 2021.
Pelatihan Artistik diselenggarakan sebagai bekal bagi para mahasiswa untuk menentaskan salah satu mata kuliah wajib di Prodi Sastra Indonesia, yaitu Pementasan Ekspresi Sastra. Hal ini karena pada semester berikutnya, mahasiswa semester lima dan tujuh akan menampilkan sebuah pementasan teater yang terdiri dari beberapa babak.
Agenda kegiatan yang dipersiapkan panitia adalah pelatihan make up dan lightning. Pelatihan make up khusus teater dilakukan agar peserta dapat mengeksekusi tampilan karakter yang ada di dalam sebuah naskah drama. Novel kumpulan Cerita Pendek berjudul “Robohnya Surau Kami” karya A.A. Navis dipilih sebagai tema untuk Pelatihan Artistik kali ini.
“Sebelum kita mendandani sebuah karakter, pertama kita harus membedah naskah dulu. Setelah mengetahui tema dan ciri-ciri si aktor, kita akan menyiapkan bahan seperti body paint dan make up yang diperlukan.” ujar Mbak Puja sebagai salah satu pemateri make up.
Kemudian, pelatihan lightning sendiri juga dipelajari untuk mendukung pencahayaan yang akan menyinari aktor di atas panggung. Peserta diajak untuk mengamati dan mencoba bagaimana cara menyalakan serta mengoperasikan lampu.
“Fungsi lampu dalam sebuah pementasan sendiri tidak hanya sebagai penerangan saja, namun juga untuk mendukung suasana seperti senang, sedih, marah, takut, dan lain sebagainya.” ucap salah satu pemateri lightning.
Pelatihan ini mendapat antusiasme dan kesan yang positif dari para peserta tak terkecuali Alifia, salah seorang volunteer yang bersedia untuk didandani sebagai salah satu karakter yang telah memasuki usia senja.
“Halo! Aku Alifia dari Program Studi Sastra Indonesia angkatan 21. Hari itu aku sengaja mengajukan diri untuk menjadi relawan talent. Selama aku menjalani proses itu, aku selalu merasa senang apalagi ditemani dan berkesempatan untuk ngobrol langsung dengan Kak David. Proses itu terasa sangat seru dari awal mulai hingga selesai. Aku heran dan terkejut dengan tampilan wajahku setelah selesai di make up. Mereka berhasil membuat aku dan kita semua takjub dengan karyanya. Semua itu adalah pengalaman baru yang meninggalkan kesan baik di hidupku. Aku harap, aku bisa menjadi relawan talent di kesempatan-kesempatan yang lainnya.” tuturnya yang saat itu mendapat peran sebagai seorang nenek.
Harapan besar juga datang dari Sony Christian Sudarsono, S.S., M.A. sebagai Dosen Pembimbing Akademik (DPA) mahasiswa angkatan 2021.
“Harapan saya, mahasiswa yang kemarin ikut latihan semakin siap untuk berteater. Artinya, mereka entah itu anggota Bengkel Sastra atau bukan, siap untuk pentas. Karena dengan pelatihan kemarin, seharusnya bisa lebih baik daripada yang belum pernah ikut pelatihan.”