Halo, Teman Karsa! Coba, deh, perhatikan soal di atas. Teman Karsa ngerasa ada yang aneh gak?
sumber: @selectedumps di aplikasi X
Kalau Teman Karsa merasa tidak ada yang salah di soal sebelumnya, coba perhatikan caption dalam cuitan atau tweet di atas ini! Kira-kira Teman Karsa sudah menemukan belum apa yang kira-kira janggal dalam caption cuitan tersebut?
Kata memerhatikan dalam soal di atas dan memertahankan pada cuitan di atas ternyata bukan kata turunan yang baku, Teman Karsa. Terus, yang baku kayak gimana, dong?
Kata memerhatikan terbentuk dari kata dasar hati, sedangkan kata memertahankan terbentuk dari kata dasar tahan. Selanjutnya, kata dasar hati dan tahan bergabung dengan konfiks per-kan menjadi perhatikan dan pertahankan.
Pengimbuhan per-kan pada kata dasar tidak diatur oleh kaidah peluluhan bunyi awal, seperti yang berlaku pada pengimbuhan me(N)- (dibaca me- nasal). Oleh karena itu, kata dasar hati dan tahan tetap utuh meskipun telah diimbuhi konfiks per-kan.
Setelah itu, barulah perhatikan dan pertahankan diimbuhi dengan awalan me(N)- menjadi memperhatikan dan mempertahankan. Awalan tersebut disebut me- nasal karena bisa berubah menjadi awalan berbunyi akhir nasal (mem-, men-, meny-, meng-) tergantung bunyi pertama bentuk yang diimbuhinya.
Jika diimbuhkan pada bentuk yang bunyi awalnya /ɖ/ dan /t/, seperti dorong dan tolong, awalan me(N)- berubah menjadi men- (mendorong, menolong).
Jika diimbuhkan pada bentuk berbunyi awal /b/, /p/, dan /f/, seperti bawakan, pertahankan, perhatikan, pukul, dan foto, awalan me(N)- berubah menjadi mem- (membawakan, mempertahankan, memperhatikan, memukul, memfoto). Jika dirangkum, proses pembentukan kata mempertahankan dan memperhatikan kira-kira seperti ini.
me(N)- | per- | hati | -kan |
---|---|---|---|
tahan |
Mungkin Teman Karsa bertanya-tanya, “Kok, imbuhan per- di mempertahankan dan memperhatikan tidak luluh?” Pertanyaan bagus!
Tidak seperti kata dasar berbunyi awal /k/, /p/, /s/, dan /t/ (contohnya kucir, pukul, sapa, dan tolong) yang luluh saat diimbuhi awalan me(N)-, bunyi /p/ pada imbuhan per-kan tidak mengalami peluluhan saat bertemu dengan imbuhan me(N)-. Mengapa? Ya… karena dalam pembentukan tata bahasa Indonesia aturan tersebut telah disepakati bersama.
Jadi, tidak seperti kata dasar pukul dan tolong yang berubah menjadi memukul dan menolong ketika diimbuhi awalan me(N)-, kata bentukan atau turunan pertahankan dan perhatikan berubah menjadi kata mempertahankan dan memperhatikan ketika diimbuhi awalan me(N)-. Bunyi /p/ pada mempertahankan dan memperhatikan tidak luluh, ya, Teman Karsa.
Nah, itu dia bentuk baku dari kata memerhatikan dan memertahankan yang telah dibahas di awal tulisan ini. Berhubung Teman Karsa sudah tahu bahwa bentuk yang baku adalah mempertahankan dan memperhatikan, yuk sama-sama gunakan bentuk yang baku tersebut dalam berbahasa Indonesia!
Editor: Helena Setiasari