Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the demo-importer-plus domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/katakars/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the rishi-companion domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/katakars/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121

Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain rishi dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /home/katakars/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Kelana Sang Musafir – KataKarsa

Kelana Sang Musafir

Melangkah jauh, Membelah ombak kenangan
Pada bumantara nan sunyi, langkah berbalut pilu
Rindu pada pulang, terbalut cerita, aksara menggores kalbu
Perjalanan tak kunjung henti, terus bertamu.

Langit malam menuntun langkahnya,
Membuka ruang angan-angan
Hati menggores kenangan, rangkaian kisah tak terulang
Sang musafir terus berjalan.

Hari ke hari menyambut rindu,
Angin Malam… Menyentuh kalbu dengan sejuta kenangan
Mengingat memori dalam angan-angan
Masa-masa tempo dulu yang kini aku lupakan.

Malam terus berlarut, kubawah imajiku terbang tinggi,
Melayang jauh di angkasa, menggapai bintang yang tak terjangkau
Menari bersama bayangan, beradu dengan harapan yang pudar,
Hingga pada akhirnya, aku menyadari,
Perjalanan ini adalah kelana dalam diri yang tak pernah usai.

akhirnya sang musafir tahu,
Bahwa pulang bukanlah tujuan yang harus ditunggu,
Tapi setiap langkah, setiap jejak yang ditinggalkan,
Adalah rumah yang sejati dalam perjalanan hidup yang abadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *