Karya: Sintikhe Apresya Mutiarani
Luka dalam ditorehkannya di hatiku
Pilu membiru
Kenangan tentangnya menyiksaku
Kacau ditinggalkan untukku
Seperti ditikam pisau
Tak mampu aku menahannya
Tetes air membasahi pipiku
Tak bisa ku cegah
Lamanku memuat unggahan tentangnya
Suaranya yang menjadi harsa bagiku
Menimbulkan luka terbesar untukku
Tak kuasa aku menahan tangisku
Seharusnya tawa membawa bahagia
Ya, seharusnya
Tapi mengapa?
Tawanya membuatku merana
Sungguh
Aku tak lagi mampu
Sewindu sudah
Dia meninggalkanku
Dan kini
Tak ada lagi sakit
Tak ada lagi sedih
Tak ada lagi luka
Yang dapat dirasakannya
Nayanika sudah terpejam
Tak ada yang bisa membukanya
Akasa sudah dikuasainya
Selamat tidur, nayanika
Sumber ilustrasi: Pinterest