Blog

Resensi Novel Hello Karya Tere Liye

Karya Tere Liye memang tak pernah gagal dalam penyajian kisahnya. Hampir semua buku yang pernah beliau tulis selalu menyentuh hati para pembaca. Entah bergenre romance, perjuangan, atau apapun genre-nya, pembaca akan selalu terbawa perasaan dalam atmosfer yang dibawa cerita. Tak heran, novel-novel yang telah diterbitkan selalu menjadi favorit khalayak, terutama remaja.

Menyadari Integritas Manusia Lewat Refleksi Eksistensi Semesta

Refleksi adalah salah satu kelebihan manusia sebagai makhluk ciptaan dengan martabat tertinggi di dunia. Refleksi selalu ada dalam diri setiap manusia karena sifat reflektif membuat jiwa manusia itu hidup. Seandainya manusia tidak memiliki sisi reflektif, tak mungkin ia dapat hidup, terlebih di zaman sekarang yang serba digital. Simon Sinek, seorang pengarang Inggris-Amerika, berkata bahwa saat ini manusia hidup di masa yang sulit. Ia mendapati bahwa saat ini para remaja perlu berjuang melawan ego mereka yang membuat mereka menjadi pribadi yang agresif. Hal itu meningkatkan kecemasan dalam diri setiap manusia, terlebih orang tua. Salah satu cara efektif untuk melawan sifat egois manusia ialah refleksi. 

Melihat Karya Tanpa Aksi Nyata

Alam sangatlah luas. Luas dari alam itu telah memberikan banyak keindahan yang dapat dirasakan oleh indra manusia. Bahkan, alam di sekitar kita pun juga masih banyak yang belum dapat terjamah, misalnya penjelajahan laut secara menyeluruh. Sejauh ini, baru sekitar 20% laut yang dapat dijelajahi oleh manusia, sementara 80% sisanya masih belum dapat dijangkau. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak bagian dari alam  yang belum tersentuh oleh manusia.

Diskusi Buku bersama Dee Lestari: Cerita di Balik Kisah Tanpa Rencana

Program Studi Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma (USD) berkolaborasi dengan penerbit Bentang Pustaka untuk menggelar sebuah diskusi buku bersama penulis Dee Lestari. Acara dengan tajuk “Cerita di Balik Kisah Tanpa Rencana” ini berlangsung di Ruang Seminar Auditorium Driyarkara, Kampus II, USD Yogyakarta pada Jumat (13/12).

Nihilisme dalam Dinamika Alam yang Dinamis

Pada mulanya hanya terdapat singularitas awal berupa helium dan hidrogen di tatanan kosmik. Beberapa dekade kemudian terjadi penarikan antarpartikel pada suatu titik, dengan suhu sekitar satu juta derajat celcius. Kemudian pada titik tersebut terjadi ledakan dahsyat dengan menyebarkan partikel ke seluruh penjuru. Selama peristiwa itu, terjadi rekonstruksi kosmik di mana terbentuk gugus bintang dan galaksi di seluruh alam semesta yang dikenal sebagai supernova. Bumi saat itu masih berupa awan dan lahar panas sehingga mustahil untuk ditempati makhluk hidup. Namun, bumi terus berevolusi secara alamiah yang menyebabkan tercipta suatu partikel penunjang kehidupan perdana. Salah satu yang terbentuk ialah alam yang di dalamnya terkandung elemen bagi kehidupan. Alam sebagai suatu entitas menjadi penunjang setiap elemen di dalamnya dan agen penyeimbang bagi ekosistem bumi. 

Membuka Mata akan Luasnya Makna Semesta

Alam semesta memiliki kompleksitas yang khas. Tidak melulu soal apa yang ada di luar bumi, melainkan juga apa yang ada di dalam bumi. Semuanya seolah berjalan dengan sendirinya, tentu dengan autentisitas masing-masing. Manusia turut tinggal di dalam kompleksitas yang autentik tersebut. Bukan hanya tinggal, tetapi manusia juga hidup bersamanya. Secara langsung maupun tidak langsung, manusia terlibat dalam dinamika alam sekitarnya. 

Harta Berharga di Tanah Sabana

Semesta Indonesia bagaikan hamparan surga yang membentang dari Sabang hingga Merauke. Berlarilah dari ujung barat hingga ujung timur bumi Nusantara, maka kau akan mendapati beragam panorama mengagumkan. Jajaran daratan, pegunungan, dan lautan di Indonesia, menghasilkan karya alam yang setiap jengkalnya menjadi kekayaan Nusantara. Tidak peduli malam atau siang, hujan atau kemarau, fajar atau senja, alam Nusantara akan selalu merajut pesonanya. Bisikan daun yang menentramkan, deburan ombak yang mendamaikan, dan hutan-hutan yang memberikan kesempatan di setiap celah pepohonannya memberikan kesan bahwa alam Nusantara selalu punya cara untuk berbincang dengan manusia.

Budi Daya Iman dan Penemuan akan Tuhan Melalui Alam

Allah menciptakan segenap alam raya baik adanya. Setiap sudut di muka bumi memiliki keindahan alam dengan ciri khasnya masing-masing, seperti gurun, padang rumput, es, laut, dan masih banyak lagi. Dalam Kitab Kejadian, tertulis bahwa manusia diciptakan pada hari keenam setelah Tuhan menciptakan bumi, langit, dan segala isinya. Manusia pertama, Adam, dan istrinya, Hawa, hidup di taman yang digambarkan sangat indah, yaitu Taman Eden. Adam dan Hawa selalu hidup berdampingan dan terikat dengan alam, mulai dari hidup sejahtera sampai akhirnya berbuat dosa. Sejak awal mula bumi diciptakan, manusia selalu hidup berdampingan dengan alam.

Pentingnya & Cantiknya Bencana Alam yang Sering Diabaikan

Seringkali  nama bencana alam digambarkan sebagai hal buruk. Dengan deskripsi yang biasanya disebut dengan hukuman alam, sebuah tanda peringatan, atau juga sebagai kuasa yang destruktif. Akan tetapi, di balik semua penafsiran buruk terhadap bencana alam, terkadang terlewatkan  keindahan yang muncul dengan berbagai cara. Entah dari cara kemunculannya ataupun dari dampak yang dihasilkan di tengah bencana alam tersebut. Jadi bencana alam terlihat destruktif, kita sebagai manusia yang terjebak di tengahnya seringkali melewati keindahan dan keuntungan yang muncul dalam momen-momen krisis.