Judul: Panduan Berdamai dengan Keadaan
Penulis: Shanju Arumjati
Penerbit: Laksana
Tahun Terbit: 2023
Jumlah Halaman: 152 halaman
Ukuran buku: 14 x 20 cm
ISBN: 978-623-327-486-9
Sebuah buku yang berjudul Panduan Berdamai dengan Keadaan menunjukkan kepada pembaca bahwa dalam kehidupan yang penuh ketidakpastian dan tantangan, ada cara untuk menjalani hidup dengan kedamaian. Buku yang diterbitkan oleh Penerbit Laksana ini, menyajikan pandangan yang berbeda tentang bagaimana menerima diri sendiri apa adanya dan berdamai dengan keadaan sekalipun dalam kondisi terburuk. Penulis, Shanju Arumjati, saat ini bekerja sebagai editor di salah satu penerbit buku mayor di Yogyakarta. Buku ini merupakan buku pertamanya yang bertemakan psikologi. Beberapa buku karyanya di dominasi dengan jenis buku nonfiksi. Melalui karyanya ini, penulis mampu membawa pembaca untuk melewati perjalanan intropeksi yang mendalam pada upaya menerima diri sendiri dan perlahan mencapai kedamaian dalam kehidupan sehari-hari.
Berdamai dengan Keadaan
“Kita menghabiskan begitu banyak waktu dengan mengharapkan hal-hal akan terjadi seperti yang kita mau, tetapi kenyataannya adalah bahwa hal itu mungkin tidak akan pernah terjadi” (hlm 5). Kutipan tersebut, menyatakan bahwa realitas kehidupan terkadang tidak berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal itu seringkali kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun kita telah membuat rencana yang matang dan berusaha keras untuk mencapainya, realitas seringkali membawa kita ke arah yang terduga. Seperti judulnya, Panduan Berdamai dengan Keadaan, Shanju Arumjati menginginkan pembaca untuk memahami bahwa keadaan hidup tak dapat diubah. Namun, sikap dan cara pandang kita terhadapnya dapat dikendalikan. Dengan penuh kebijaksanaan, penulis membimbing pembaca melalui panduan praktis untuk berdamai dengan keadaan.
Buku ini terdiri atas sepuluh bab yang menyajikan serangkaian panduan tentang bagaimana kita dapat menjalani kehidupan dengan damai. Buku ini ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami. Pembahasannya dekat dengan realitas kehidupan sehingga tidak akan membuat pembaca berkerut kening. Informasi yang diberikan memperlihatkan sebuah refleksi yang mendalam. Membaca buku ini ibarat bermeditasi yang mana akan menggugah pikiran pembaca. Setiap bab seperti memasuki ruang baru yang penuh dengan penemuan dan pemahaman baru.
Baca juga: Merayakan Kehidupan dalam “Menua dengan Gembira”
Buku ini dibuka dengan bab pertama yang berjudul “Berdamai dengan Keadaan.” Penulis menyampaikan bahwa penting untuk menerima situasi yang sedang terjadi terhadap diri kita. Berdamai dengan diri sendiri dan keadaan perlu dilakukan demi mengurangi luka jiwa dan fisik serta melangkah maju untuk melanjutkan hidup yang jauh lebih baik (hlm 13). Hal ini menunjukkan dalam kehidupan manusia tidak lepas dari sebuah cobaan. Cobaan tersebut seringkali datang dalam berbagai bentuk dan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Penulis menempatkan pembaca sebagai saksi perjalanan hidup dengan memberikan kesempatan untuk merenung dan menyadari pentingnya kedamaian mental. Menerima bahwa hidup tak selamanya indah akan membantu kita dalam melewati situasi dan keadaan sulit serta menciptakan pikiran yang damai.
Pada bab penutup yang berjudul “Melepaskan Belenggu dan Pikiran Negatif”, penulis merangkul pembaca untuk menjalani perjalanan yang menggugah dengan membebaskan diri dari belenggu dan pikiran negatif. Hal-hal negatif akan selalu mengintai dan tak terpisahkan dari kehidupan. Meskipun kita berusaha untuk menciptakan lingkungan yang positif tetapi tantangan dan ketidakpastian tetaplah ada. Namun, penting untuk menghadapi hal-hal negatif dengan memilih bagaimana kita bereaksi dan meresponsnya. Dengan melepaskan hal-hal negatif yakni dengan menumbuhkan pemikiran yang lebih positif, kita dapat menemukan makna yang lebih besar dari diri kita sendiri (hlm 143). Demikian, penulis dengan bijak mengajak pembaca untuk merenungkan langkah-langkah konkret dalam mencapai kedamaian batin dan meraih kesejahteraan mental.
Buku ini disusun dengan baik, setiap babnya membentuk alur yang mudah diikuti, memudahkan pembaca untuk memahami panduan konkret tentang bagaimana berdamai dengan keadaan. Namun, penulisan buku ini cenderung padat, mungkinkan pembaca akan merasa bosan atau kurang tertarik pada beberapa bagian.
Secara keseluruhan, buku ini merupakan sebuah karya non-fiksi yang menginspirasi, memberikan panduan yang kuat bagaimana menerima diri sendiri dan berdamai dengan keadaan. Penulis menyusun dengan cermat dalam setiap babnya, mampu memandu pembaca untuk mengikuti alur maksud utama buku. Meskipun gaya penulisannya cenderung padat, buku ini tetap menjadi sumber berharga dalam mencari kedamaian jiwa. Buku ini perlu diapresiasi, sumbangan berharga bagi siapa pun yang ingin menemukan ketenangan dalam kekacauan hidup.
Editor: Ni Komang Putri Sawitri Ratna Duhita