Suasana Nonton Bareng UKM Natas di Kantin Realino

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Natas Universitas Sanata Dharma (USD) mengadakan acara nonton bareng dan diskusi terkait keadaan politik Indonesia. Acara ini diadakan di Kantin Realino Kampus II USD pada Kamis, 8 Februari 2024. Pada pukul 15.00 WIB penonton sudah memenuhi kawasan Kantin Realino. Penonton terdiri dari perwakilan BEM, perwakilan mahasiswa dari setiap program studi (prodi), dan masyarakat luas. Rektor USD, Romo Albertus Bagus Laksana, S.J., S.S., Ph.D., dan Wakil Rektor III, Dr. Titik Kristiyani, M.Psi, turut hadir dalam acara ini.

Acara dimulai pada pukul 15.23 WIB. Terdapat dua film yang ditampilkan, yaitu Mantan Koruptor di Pemilu 2024 dan Sumbangan Kampanye dari Oligarki. Film pertama mengupas mantan terpidana korupsi yang mencalonkan diri menjadi anggota dewan di Pemilu 2024. Dampak besar dari korupsi calon anggota badan legislatif dirasakan masyarakat dalam bentuk bantuan sosial (bansos) yang tidak layak untuk dikonsumsi. Film kedua membahas biaya sumbangan kampanye yang berasal dari oligarki. Oligarki selalu menjadi motor politik saat ini, kebanyakan dikuasai oleh perusahaan-perusahaan.

Setelah nonton bareng, diadakan diskusi politik. Pada sesi ini, penonton boleh memberikan pertanyaan dan tanggapan terkait politik Indonesia saat ini. Antusiasme penonton terlihat dari jumlah pemberi pertanyaan dan tanggapan. Romo Rektor turut memberi tanggapan. “Mengedepankan pemilu yang adil dan demokrasi yang sehat. Berbagi kepada masyarakat melalui cara akademis, beretika, sosial dengan kajian-kajian yang kritis,” tutur beliau. Selama acara ini berlangsung terdapat pendapat pro dan kontra yang dilontarkan oleh penonton.

Acara diakhiri dengan pembacaan konsolidasi aksi oleh perwakilan Pojok Mrican. Beberapa penonton merasa beruntung bisa menghadiri acara ini. “Beruntung bisa berkesempatan buat ikut nonton, aku bisa lebih aware buat memilih pemimpin karena melihat masalah yang disampaikan Natas tadi. Semoga ke depannya sistem pemerintahan maupun hukum di Indonesia bisa lebih tegas lagi dan tidak ada masyarakat yang merasa dicurangi,” tutur Yohana. Di sisi lain, Sasamba, anggota masyarakat yang turut menghadiri acara ini, mengaku mendapatkan banyak ilmu. “Saya turut hadir di sini bukan semata-mata hanya ingin nonton, tetapi menunjukkan aksi. Saya punya anak, dengan cara ini saya berharap Indonesia menjadi negara dengan sistem pemerintahan yang baik bagi generasi anak saya atau bahkan generasi selanjutnya,” ujarnya.

Pada pukul 18.20 WIB penonton berbondong-bondong meninggalkan kantin Realino. Walaupun jam mulai acara mundur, antusiasme penonton terlihat hingga akhir acara.

Editor: Helena Setiasari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *