Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain rishi dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /home/katakars/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Mitos Terkenal di Yogyakarta - KataKarsa

Mitos Terkenal di Yogyakarta

Hai, Sobat Karsa!
Sobat Karsa pasti sudah tidak asing lagi kan jika mendengar sebutan Kota Yogyakarta adalah kota pelajar? Tak hanya itu, Yogyakarta juga merupakan salah satu daerah yang masih kental tentang adat istiadat Jawa. Nah, masyarakat Jawa di Yogyakarta memiliki beragam kisah dan mitos yang masih dipercayai hingga saat ini. Hal ini seringkali dijadikan sebagai larangan atau pantangan yang harus dihormati oleh masyarakat setempat maupun wisatawan. Penasaran? Yuk, simak mitos-mitos apa saja yang terkenal di Yogyakarta!

  1. Larangan Menggunakan Pakaian Berwarna Hijau di Pantai Parangtritis 

    Larangan menggunakan pakaian berwarna hijau saat di Pantai Parangtritis merupakan salah satu mitos yang terkenal di Yogyakarta. Hal ini dipercayai oleh masyarakat dengan adanya Nyi Roro Kidul sebagai penguasa Laut Selatan yang menurut kisahnya menggunakan pakaian berwarna hijau.

    Konon, siapa pun yang menggunakan pakaian berwarna hijau saat berkunjung ke Pantai Parangtritis akan berisiko terbawa ombak dan menghilang, seolah-olah diambil oleh Nyi Roro Kidul untuk menjadi bagian dari kerajaannya. Namun, di sisi lain, secara ilmiah mitos ini dikaitkan dengan warna air laut yang hijau menyebabkan orang yang berpakaian hijau lebih sulit terlihat jika terbawa ombak. Mitos yang tersebar membuat para wisatawan menghindari menggunakan pakaian berwarna hijau ketika berkunjung ke Pantai Parangtritis.

    2. Pohon Beringin di Alun-Alun Kidul Yogyakarta 

    Mitos selanjutnya ada di Alun-Alun Kidul Yogyakarta. Beberapa masyarakat mempercayai tempat ini sebagai pintu gerbang menuju Pantai Parangtritis, kediaman Nyi Roro Kidul. Konon, Nyi Roro Kidul sering mengunjungi alun-alun ini pada malam hari. Tak hanya itu, pohon beringin atau sering disebut ringin kurung yang merupakan ciri khas dari Alun-Alun Kidul Yogyakarta juga memiliki mitos yang terkenal, yaitu jika ada sepasang kekasih berhasil melewati celah kedua pohon tersebut dengan berjalan lurus dan mata tertutup, dipercayai hubungan mereka akan bertahan lama. Sebaliknya, jika sepasang kekasih gagal melewati celah kedua pohon tersebut, orang-orang mengatakan hubungan mereka akan kandas.

    Tradisi “masangin”, yaitu berjalan dengan mata tertutup berkembang di tempat ini sehingga banyak orang yang tertarik dan mencoba melewati celah di antara dua pohon beringin tersebut.

    3. Suara Andong di Malam Hari

    Selanjutnya ada mitos mengenai suara andong dan gerak kaki kuda yang terdengar di malam hari. Suara tersebut dipercaya berasal dari andong gaib milik Ratu Kidul yang ingin menyambut tamu baru di Yogyakarta. Orang yang mendengar suara ini dipercaya akan merasa betah tinggal di Yogyakarta. Berdasarkan cerita orang baru di kota ini, mereka mengaku pernah mendengar suara tersebut, meskipun tidak ada andong yang melewati daerah sekitar mereka. Hal ini masih menjadi misteri hingga saat ini sehingga menjadi bagian dari kisah mistis Yogyakarta.

    Baca Juga: Tiga Spot Terbaik di Kaliurang yang Wajib Dikunjungi untuk Liburan Impianmu

    4. Candi Ratu Boko

    Candi Ratu Boko merupakan kompleks arkeologi yang terletak di atas bukit di selatan Candi Prambanan, Yogyakarta. Selain kaya akan nilai sejarah dan arsitektur, Candi Ratu Boko juga menyimpan banyak mitos dan legenda, salah satunya kisah cinta yang menyedihkan antara Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso.

    Konon, Roro Jonggrang mengutuk bangunan yang dibangun oleh Bandung Bondowoso dalam semalam sehingga bangunannya tidak selesai. Mitos ini masih dipercaya oleh masyarakat setempat dan menarik para wisatawan untuk mengunjungi candi ini. Selain itu, muncul kepercayaan bahwa  pasangan yang mengunjungi candi ini akan berpisah.

    Nah, itulah beberapa mitos di Yogyakarta yang masih dipercayai hingga saat ini. Kebenaran dari mitos-mitos tersebut tergantung kepercayaan setiap orang. Setiap tempat pasti memiliki cerita dan keunikannya tersendiri.


    Editor: Olivya Permata Agustina 

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *